NERACA
Jakarta - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengungkapkan, perseroan menyambut positif terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 122/PMK.08/2016 tentang Penempatan Investasi di Luar Pasar Keuangan dalam Rangka Pengampunan Pajak.
Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/9) mengatakan, melalui PMK tersebut pemerintah memperbolehkan wajib pajak pemohon tax amnesty untuk menginvestasikan dana repatriasi pada sektor nonfinansial di mana salah satunya dalam bentuk investasi pembelian emas dengan kriteria merupakan emas batangan/lantakan produksi dalam negeri dengan kadar kemurnian 99,99% yang terakreditasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan London Bulion Market Association (LBMA).
Menurutnya, produk emas Antam merupakan komoditas yang termasuk dalam kriteria dalam PMK. Saat ini Antam merupakan satu-satunya produsen emas yang memiliki sertifikasi LBMA di Indonesia. Lebih lanjut, dia menambakan, unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPPLM) milik Antam merupakan satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang memiliki sertifikat London Bullion Market Association (LBMA).
Sertifikasi LBMA tersebut merepresentasikan produk yang dikeluarkan oleh logam mulia merupakan produk yang berstandar internasional dengan jaminan atas kemurnian 99,99%.”Investasi emas memiliki keunggulan di tengah tren kenaikan harga emas dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing," ucapnya.
Selain memproduksi emas, saat ini Antam melalui UBPP LM juga memiliki jasa depositori logam mulia atau yang dikenal dengan BRANKAS dengan mengembangkan layanan BRANKAS Corporate, BRANKAS Berzakat, dan BRANKAS Individu. Layanan BRANKAS dapat membantu masyarakat menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam bentuk emas fisik secara mudah dan aman. Informasi mengenai BRANKAS dapat diperoleh di www.brankaslm.com."Layanan penjualan emas dan fasilitas depositori BRANKAS tersedia di 13 Butik Emas LM yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia,"ujar Dimas.
Sebagai informasi, Antam mencatatkan laba periode berjalan di semester pertama taun 2016 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11 miliar. Kinerja ini dinilai positif karena di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 396 miliar.
Perseroan menjelaskan, laba bersih yang kantungi perseroan karena beban penjualan turun dari Rp 7,32 triliun menjadi Rp 4,042 triliun di semester I-2016. Beban usaha juga turun dari Rp 424 miliar ke Rp 370 miliar di semester I-2016. Selain itu, Antam juga menbukukan penjualan bersi sebesar Rp 4,16 triliun di paruh pertama tahun ini dengan komoditas emas menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 68% atau Rp 2,84 triliun. Feronikel menjadi kontributor terbesar kedua penjualan bersih Antam dengan nilai Rp 950 miliar atau 23% dari total penjualan.
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…