NERACA

Jakarta – Efisiensi menjadi kunci penting bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya berkelanjutan, begitu juga dalam belanja iklan di media online. Apalagi, saat ini pasar e-commerce di Indonesia tengah booming, sehingga memacu kebanyakan pelaku usaha ramai-ramai menawarkan iklan produknya di media online. Namun yang  menjadi pertanyaan, sejauhmana efektifitas iklan di belanja online dalam mendongkrak target penjualan, tentunya ini menjadi tantangan dan juga peluang.

Merespon hal tersebut, RTB House sebagai perusahaan teknologi mampu memberikan solusi dalam memberikan efisiensi dan efektifitas dalam iklan di media online tanpa mengurangi target penjualan pelaku bisnis. “Kita menawarakan fleksibelitas model dan teknologi canggih dalam meningkatkan efisiensi belanja iklan di online,”kata Jakub Ratajczak, Managing Director APAC RTB House kepada neraca di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kecanggihan teknologi yang dimiliki RTB House bisa ditandingkan dengan kompetitornya. Oleh karena itu bicara bisnis, dirinya belum mau menyebutkan angka target penjualan di Indonesa. Pasalnya, perusahaan ingin menunjukkan performance kinerja lebih baik terlebih dahulu dan melakukan edukasi kepada pelaku bisnis di Indonesia.

Meskipun belum bicara target angka penjualan, kata Jakub, perusahaan memastikan kehadirannya di Indonesia karena potensi pasar yang cukup menjanjikan dengan pelaku pengguna belanja online yang tiap tahunnya selalu bertumbuh. Apalagi, hampir 80% masyarakat mencari referensi secara online sebelum melakukan pembelian suatu barang maupun jasa. Tidak heran begitu trennya online adverstising, sangat diminati oleh pasar, terutama Indonesia.

Dirinya menuturkan, pihaknya dalam melakukan penetrasi pasar di Indonesia akan mengenalkan teknologi real time bidding yang dikembangkan secara khusus oleh perusahaan mampu bekerja dan menawarkan hasil yang optimal bagi para klien di seluruh dunia melalui scenario retargeting yang canggih, adanced segmentation dan optimasi secara real time.

Disebutkan pula, RTB House memberikan fleksibilitas operasional untuk membantu mereka mencapai tujuan jangka pendek, menengah dan panjang dengan kinerja yang maksimal. Sementara Ridzki Syahputera, business development manager RTB House mengungkapkan, dengan berbagai penawaran teknologi yang dikenalkan di Indonesia, setidaknya ada lima perusahaan yang berminat memakai jasanya. “Kita sudah ada lima klien e-commerce Indonesia yang siap memakai teknologi RTB House,”ungkapnya.

Namun sayangnya, perusahaan belum mau menyebutkan e-commerce tersebut karena masih negosiasi. Yang pasti, RTB House mengembangkan teknologi retargeting yang canggih, sebagai tenaga penggerak utama dari DSP (Demand Side Platform) yang ditawarkan. Selain itu, teknologi ini mampu mengoptimalkan kanal online bagi para pemasar dengan hanya menargetkan pengungjung yang memiliki kemungkinan tinggi untuk melakukan pembelian atau suatu aksi yang diharapkan.

Maka tak heran, bila RTB House menawarkan model jasa pembayaran berbasis kinerja. Artinya, kline akan dikenakan biaya jika RTB House berhasil menghasilkan konversi. Kedua model pembayaran dimaksud adalah cost per order (CPO) dan cost per sales (CPS). Selain kedua model tersebut, perusahaan juga menyediakan metode pembayaran lainnya seperti cost per click (CPC). (bani)