NERACA
Jakarta - Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II RJ Lino telah memilih PT Telkom untuk mengembangkan sistem Information and Communication Technology (ICT) berupa software, hardware, dan jaringan dikarenakan PT Telkom memiliki jaringan paling luas di Indonesia. Platform online terintegrasi ini akan memudahkan para pemain lokal maupun global untuk memonitor aliran barangnya sehingga biaya logistik dapat ditekan dan hemat waktu.
"Adanya sistem yang terintegrasi online, lebih mempermudah akses bila ingin memesan barang atau yang lainnya karena hanya lewat internet. Mereka tidak perlu lagi repot-repot datang untuk menyerahkan dokumen-dokumen dan mendapatkan kepastian seperti kapan cargo bisa diantar, ada space atau tidak hari ini, dan sebagainya," ujar Lino saat menghadiri International Logistic Summit di Jakarta Convention Center, Kamis (10/11).
Lino menilai, pengembangan platform ini dapat mengikis ongkos logistik yang tinggi dan bisa memonitor keberadaan barang. “Karena selama ini, sistem tracking masih dilakukan sendiri-sendiri dan belum terintegrasi sehingga para pemain agak sulit untuk memonitor sudah sampai dimana aliran barangnya. Kesulitan untuk memonitor ini akhirnya berdampak pada biaya logistik yang tinggi,” lanjutnya.
Lino mengatakan pengembangan platform ini secara makro akan membuat ekonomi menjadi lebih baik dan membuat investor tertarik untuk berlabuh di cabang-cabang Pelindo. "Sistem terintegrasi ini membuat mereka mendapat kepastian kapan barangnya masuk. Ini tentunya menghemat biaya bahan bakar, ongkos parkir, dan biaya-biaya lainnya," ucapnya.
Upaya yang dilakukan Pelindo ini juga untuk menarik kapal-kapal besar agar berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Pelindo. Menurut Lino, pelabuhan yang bagus tentu akan menarik kapal-kapal yang bagus juga. Untuk itu, Pelindo membenahi cabang-cabang besarnya seperti di Tanjung Priok, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, dan Pelabuhan Panjang agar dapat menarik minat kapal-kapal besar. "Kalau kapal besar itu pastinya punya beberapa request. Misalnya, ingin handling yang simpel dan cepat," katanya.
Lino menjelaskan pembangunan platform ICT yang membutuhkan biaya Rp 150 miliar ini sudah dari setahun yang lalu dan ditargetkan sudah selesai semuanya pada Juni 2012. Platform yang terintegrasi secara online ini mendukung kepastian waktu yang berujung pada penekanan biaya logistik. Dimana selama ini biaya logistik masih memakan 30 persen dari biaya produksi.
"Dalam bisnis, kepastian itu ada nilai uangnya. Adanya kepastian kapan barang itu datang, membuat tidak ada lagi antrian truk-truk besar di sekitar pelabuhan yang membuat macet dan polusi serta tidak ada pungutan liar karena sudah ada kepastian kapan barangnya datang," tambahnya.
Selain mengembangkan platform online, Pelindo saat ini juga tengah meremajakan alat-alatnya di pelabuhan. Lino mencontohkan, seperti crane yang sudah tua karena dipakai sejak tahun 1970-an, akan segera diganti dengan yang baru. "Kita investasi pengadaan alat-alat produksi di lapangan sampai semester awal tahun 2012 sekitar Rp 789 miliar. Kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan trading di pelabuhan-pelabuhan yang merupakan cabang kami," imbuhnya.
Menurut Lino, dengan produktivitas yang makin baik sehingga menekan tarif barang, diharapkan volume perdagangan dapat makin meningkat. Dengan demikian, peran pelabuhan pengumpan dan pengumpul makin kentara, dengan dampak meningkatnya produktivitas di pelabuhan. “Memperbaiki produktivitas seperti kerja 24 jam, ICT, prosedur yang tidak berbelit akan memberikan dampak yang baik dalam pelayanan di pelabuhan, sehingga kapasitas infrastruktur kita bisa bertambah,” lanjutnya.
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), dan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, menggelar rapat koordinasi…
NERACA Tangerang – Badak LNG menjalin kolaborasi dengan INPEX Masela, Ltd., anak perusahaan dari INPEX Corporation, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri agar bisa bertransformasi menerapkan…
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), dan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, menggelar rapat koordinasi…
NERACA Tangerang – Badak LNG menjalin kolaborasi dengan INPEX Masela, Ltd., anak perusahaan dari INPEX Corporation, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri agar bisa bertransformasi menerapkan…