Mekanisme Pasar Bukan Pasar Bebas

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

 

Mekanisme pasar dan pasar bebas adalah dua hal yang berbeda. Orang awam tak begitu peduli dengan kedua istilah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat awam hanya tahu bahwa apa yang mereka perlukan di pasar barangnya ada, dan harganya terjangkau. Sesimpel itu masyarakat melihat fenomena pasar. Jika kondisi yang terjadi sebaliknya, maka mereka akan berusaha mencari alternatif lain, dan kalau tidak, mereka akan cenderung pasrah sambil ngedumel.

Bila disimpulkan, mereka sejatinya adalah “korban” dari bekerjanya mekanisme pasar. Apa yang masyarakat alami pada situasi sederhana seperti itu, sejatinya mencerminkan bahwa mekanisme pasar secara mekanis mengalami gangguan. Ibarat mesin, gangguan tersebut terjadi pasti ada satu atau lebih instrumen yang tidak berfungsi. Sehingga perlu diperbaiki yang bengkelnya adalah pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah dapat menggunakan instrumennya, berupa kebijakan moneter, fiskal, maupun menggunakan instrumen administrasi agar mekanisme pasar kembali bekerja secara normal.

Oleh sebab itu, pemerintah harus menjaga dan memelihara agar mekanisme pasar dapat terus bekerja dengan baik. Tetapi seperti judul tulisan ini bahwa “Mekanisme Pasar” adalah bukan “Pasar Bebas”. Di sini timbul pertanyaan, apakah ada perbedaan di antara keduanya? Tentu berbeda. Dari segi istilah saja sudah berbeda. Tapi,apakah keduanya ada kaitannya. Jawabanya ada. Hanya menjadi tidak terlalu nyambung karena kalau seperti tadi dijelaskan, jika mekanisme pasar mengalami gangguan, maka pemerintah harus melakukan intervensi dengan menggunakan sejumlah instrumen yang sudah dijelaskan.

Pada zaman ini, manakala globalisasi distigma oleh liberalisasi ekonomi, maka saat mekanisme pasar mengalami gangguan, oleh para invisible hand pengikut faham liberal, pengobatan yang diberikan adalah agar negara yang sering mengalami gangguan pasar menjalankan perdagangan bebas. Artinya “menghilangkan” campur tangan pemerintah. Padahal harusnya pemerintah harus ikut campur tangan ketika mekanisme pasar gagal menjalankan fungsinya.

Jadi supaya kita tidak terkecoh, maka dapat ditegaskan bahwa “Mekanisme Pasar”, dan “Perdagangan Bebas” adalah berbeda. Dalam bahasa penulis, mekanisme pasar adalah soal ilmu ekonomi. Sedangkan perdagangan bebas boleh dikatakan sebagai kaidah politik ekonomi liberal. Persoalannya adalah pada dewasa ini harus diakui bahwa hampir tidak ada mekanisme pasar yang mampu bekerja secara sempurna.

Gangguannya sudah bersifat kompleks, dan ibarat penyakit, gejalanya menahun, sehingga menjadi sulit disembuhkan. Dan fenomena ini akan menyebabkan intervensi pemerintah akan bisa berlangsung lebih permanen, sehingga pemerintah bisa menjadi powerfull dalam mengelola kegiatan ekonomi.

Intervensi bisa kebablasan karena pemerintah adalah lembaga politik yang selalu akan menghadapi konflik kepentingan. Karena itu, para pengikut rezim liberalisme, dengan berlindung kepada isu globalisasi, dan perkembangan teknologi informasi mendorong seluruh negara di dunia melaksanakan perdagangan bebas.

BERITA TERKAIT

Merger Bank Syariah, Peluang atau Tantangan?

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Tahun 2025 menjadi era baru bagi bank syariah di Indonesia—dimana banyak terjadi merger antar…

Hingga April, APBN 2025 Catat Surplus

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Kondisi perekonomian nasional saat ini tengah menghadapi tekanan berat akibat memburuknya perekonomian…

Mungkinkah Legalisasi Judi?

  Oleh:  Achmad Nur Hidayat Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Ketika judi minta legalitas, tentu pertanyaan yang terus mengemuka dan…

BERITA LAINNYA DI

Merger Bank Syariah, Peluang atau Tantangan?

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Tahun 2025 menjadi era baru bagi bank syariah di Indonesia—dimana banyak terjadi merger antar…

Hingga April, APBN 2025 Catat Surplus

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Kondisi perekonomian nasional saat ini tengah menghadapi tekanan berat akibat memburuknya perekonomian…

Mungkinkah Legalisasi Judi?

  Oleh:  Achmad Nur Hidayat Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Ketika judi minta legalitas, tentu pertanyaan yang terus mengemuka dan…

Berita Terpopuler