Tingkatkan Likuiditas LQ45 Futures - AB Diminta Jemput Bola Rebut Pasar

NERACA

Jakarta – Belajar dari pengalaman pahit ditutupnya transaksi kontrak berjangka saham di tahun 2009 lantaran sepinya transaksi, diharapkan tidak terjadi pada tahun ini karena kontrak berjangka saham atau indeks efek LQ45 atau LQ45 futures baru saja diluncurkan seiring dengan besarnya antusiasme pelaku pasar.

Oleh karena itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya bilang, pihaknya mengharapkan perusahaan efek atau Anggota Bursa (AB) untuk lebih agresif dalam mengakomodir investor melakukan transaksi produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) sehingga likuiditas meningkat.”Bursa sudah menyiapkan sistemnya, tinggal anggota bursa yang akomodir investor. Jadi intinya adalah, tugas AB yang 'menjemut bola',"ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa LQ-45 futures merupakan janji untuk menjual atau membeli kontrak indeks efek LQ-45 dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo. Saat ini, lanjut dia, terdapat delapan Anggota Bursa yang menyatakan siap menjadi "liquidity provider" produk derivatif itu, yakni RHB Securities Indonesia, Henan Putihrai, Binaartha Parama, Nikko Securities Indonesia, Pacific 2000 Securities, Trimegah Securities Tbk, Universal Broker Indonesia, dan Valbury Asia Securities.

Kabarnya, saat ini anggota bursa saling melakukan beberapa transaksi seraya mempelajari formulasi mekanisme transaksi ketika ada 'margin call', serta mempelajari lebih dalam mengenai pergerakan antara LQ-45 futures dengan indeks LQ45. Sejauh ini, dia menambahkan bahwa Anggota Bursa juga cukup konsentrasi mengembangan produk derivatif itu karena dinilai dapat membuka peluang bisnis bagi perusahaan efek."Saya setiap hari ketemu Anggota Bursa dan selalu ada yang menanyakan detil peraturan, sistem, serta risk management-nya. investor juga cukup banyak yang menanyakan mekanisme transaksi derivatif," katanya.

Alpino Kianjaya mengemukakan bahwa sejak diluncurkannya produk derivatif itu, telah terjadi penambahan jumlah kontrak produk LQ-45 futures."Dari awal peluncuran ada satu kontrak, sekarang ada tambahan kontrak, jadi peningkatan sudah ada, namun Anggota Bursa belum agresif karena beberapa dari mereka juga harus menyiapkan terlebih dahulu seperti aturan internal dan 'agreement'nya. Dalam tiga bulan ke depan kita akan 'review' apakah ada kendala," katanya.

Pihak BEI mengungkapkan, produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) dinilai menjadi solusi bagi investor untuk menekan potensi risiko besar untuk jangka panjang ditengah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang semakin dinamis dan bergerak fluktuatif. Tidak hanya itu, produk tersebut diyakini bisa memenuhi kebutuhan pemodal sebagai sarana lindung nilai (hedging). (bani)

 

BERITA TERKAIT

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

Demo Tidak Seramai Diklaim, Layanan Ojol Masih Berjalan Normal

Aksi unjuk rasa serikat pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya diklaim bisa mencapai ratusan ribu driver ojol dan disertai offbid…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

Demo Tidak Seramai Diklaim, Layanan Ojol Masih Berjalan Normal

Aksi unjuk rasa serikat pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya diklaim bisa mencapai ratusan ribu driver ojol dan disertai offbid…