NERACA
Bogor — PT Pertamedika Sentul, perusahaan joint venture milik PT Sentul City Tbk. dan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), memulai pembangunan rumah sakit di kawasan Sentul City, Bogor.
“Rumah Sakit Pertamina Sentul City akan menjadi rumah sakit bertaraf internasional dengan layanan unggulan Heart Center dan Liver Center. Rumah Sakit ini akan menjadi Rumah Sakit yang tidak hanya menjadi kebanggan 2 institusi pendiri, namun juga menjadi kebanggaan bangsa dan negara yang menerapkan sistem dengan standarisasi internasional,” kata Direktur Utama PT Pertamedika Sentul, Dr. Dany Amrul Ichdan, S.E.,M.Sc. disela peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pertamina Sentul City, di Sentul City, Bogor, akhir pekan lalu.
Menurutnya, pembangunan Rumah Sakit tersebut dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama akan dibangun di atas lahan seluas 1,25 hektar dengan luas bangunan 14 ribu m2. Pada tahap pertama, imbuhnya, pembangunan RS ini menelan investasi sekitar Rp170 miliar. “Secara keseluruhan investasinya sekitar Rp400 miliar. Kami targetkan RS ini mulai beroperasi pada semester 2 tahun 2012,” jelasnya.
Selanjutnya Rumah Sakit Pertamina Sentul City akan dikembangkan lagi sebanyak tiga tahap di atas area seluas 1,25 hektar, sehingga total area nantinya menjadi 2,5 hektar dengan total luas bangunan 28 ribu m2. “Tahapan pembangunan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan pasar dan kebutuhan layanan,” ujar Dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika).
Direktur Utama PT Sentul City Tbk. Charles Jonan menjelaskan, dipilihnya PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) karena memiliki reputasi yang baik dan rumah sakit yang dikelolanya menjadi pilihan masyarakat Indonesia. “Rumah Sakit Pertamina Sentul City dibangun untuk melayani kebutuhan akan sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas Internasional di Sentul dan Bogor, serta selatan Jakarta. Sentul City yang dikembangkan sebagai kota mandiri masa depan yang membanggakan, tentu juga harus ditunjang oleh berbagai fasilitas kota bertaraf internasional, termasuk adanya sebuah rumah sakit bertaraf internasional,” terang Charles.
Sementara Direktur PT Sentul City Tbk. Andrian Budi Utama mengatakan, “Rumah Sakit Pertamina Sentul City juga mendukung percepatan pengembangan Sentul City sebagai City of Ennovation yang didukung empat pilar pengembangan Sentul City yakni Eco City, Education & Knowledge City, Entertainment & Destination City, dan Art & Cultural City. Selain itu adanya Rumah Sakit di kawasan Sentul City merupakan komitmen kuat terhadap pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan bagi para penghuni Sentul City.”
Lokasi Rumah Sakit Pertamina Sentul City sangat strategis yakni terletak di Central Business District (CBD) Sentul City, yang berjarak hanya 1 Km dari pintu tol Sentul Selatan-Sentul City. “Dipilihnya kawasan Sentul City karena kawasan Sentul City sangat strategis dan dikembangkan oleh PT Sentul City Tbk. dengan konsep yang baik sesuai kebutuhan masyarakat modern. Dan kami yakin Rumah Sakit Pertamina Sentul City akan menjadi pilihan masyarakat karena reputasi kami yang baik selama ini. Kami siap dengan pelayanan yang prima dan peralatan yang modern sehingga masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk berobat,” papar Drg. Sumanto, Direktur Pengembangan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika).
PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang saat ini memiliki 9 rumah sakit. Unit-unit usaha PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) telah dipercaya melayani masyarakat umum, perusahaan dan asuransi. Tercatat di akhir tahun 2009 sekitar 460 perusahaan telah mempercayakan pelayanan kesehatan pekerja dan keluarganya melalui ikatan kerjasama dan sekitar 80% perusahaan asuransi yang ada di Indonesia telah bekerjasama dengan unit-unit usaha Pertamedika.
Menurut Dr. Kamelia Faisal, MARS, Manajer Pengembangan Bisnis PERTAMEDIKA, sekaligus penggagas awal didirikannya RS ini, selain unggulan Heart Center, alasan dari pemilihan unggulan Liver Center di RS Pertamina Sentul ini adalah didasarkan atas banyaknya kasus penyakit Hati/Liver yang masih sulit diatasi di Indonesia, selain juga banyaknya kasus yang tidak terdeteksi di awalnya sehingga menjadi kronis dan menjadi sulit ditangani ketika sudah memasuki tahapan yang lebih jauh.
NERACA Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan…
NERACA Jakarta – Dekarbonisasi di sektor transportasi memerlukan solusi inovatif. Pertamina NRE berkolaborasi dengan perusahaan Perancis, MGH Energy, menjajaki terobosan…
NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di…
NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…
NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…
NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…