Bentuk Perusahaan Biro Kredit - Pefindo Gandeng Empat Lembaga Pembiayaan

NERACA

Jakarta – Memasuki bisnis pembiayaan dalam rangka pengembangan bisnis, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengajak tujuh lembaga untuk menjadi pemegang saham anak usaha perseroan yang baru, yaitu PT Pefindo Biro Kredit (PBK). Saat ini sudah ada empat lembaga yang telah sepakat menjadi pemegang saham PBK.

Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia, Ronald T Kasim mengatakan, empat lembaga yang pasti bakal menjadi pemegang saham PBK adalah Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), PT Telkom Sigma, CIC Indonesia, dan PT Pegadaian,”Pefindo mengajak APPI menjadi pemegang saham agar anggota APPI ikut menjadi anggota PBK,”ujarnya di Jakarta, Selasa (2/12).

Dia melanjutkan, untuk Telkom Sigma dan Pegadaian perseroan berharap dengan menjadi pemegang saham kedua lembaga tersebut dapat membagi datanya kepada PBK. Ronald mengatakan bahwa Telkom Sigma memiliki data tagihan telepon sedangkan Pegadaian saat ini memiliki nasabah yang sangat banyak, yaitu 50 juta nasabah.

Sementara itu, dengan menjalin kerjasama dengan CIC Indonesia Pefindo berharap CIC dapat membagi pengalamannya sebagai Biro Kredit di Jepang. Selain empat lembaga tersebut, Pefindo tengah mengajak tiga lembaga lain menjadi pemegang saham PBK, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Persatuan Bank Nasional (Perbanas) dan Perum Jamkrindo.

Ronald mengungkapkan bahwa perseroan mengajak Perbanas agar mempunyai rasa memiliki yang tinggi sehingga anggota Perbanas nantinya menjadi anggota PBK. Sementara itu, dia menjelaskan bahwa Jamkrindo kemungkinan besar bakal menjadi pemegang saham PBK pada tahun depan,”Kuartal III tahun depan, PBK ditargetkan bakal mulai beroperasi penuh," pungkas Ronald.

Kata Direktur Pefindo Biro Kredit, Jean H Reksodiputro, kehadiran PT Pefindo Biro Kredit diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam sistim informasi perkreditan nasional untuk menjembatani pihak kreditur dan debitur sehingga infrastruktur ekonomi Indonesia ke depan menjadi lebih baik,”Pefindo Biro Kredit sebagai garda yang standard untuk mengtahui risiko kredit,”ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa dengan adanya Pefindo Biro Kredit diharapkan juga dapat meminimalisir kredit bermasalah atau "non performing loan" (NPL) di dalam negeri sehingga tidak mengganggu kinerja ekonomi nasional ke depan.

Jean H Reksodiputro mengemukakan bahwa Pefindo Biro Kredit menyiapkan beberapa produk diantaranya "Credit Scoring Report" dan "Credit and Fraud Alerts"."Credit scoring merupakan laporan yang menghasilkan nilai untuk dipakai sebagai tolak ukur kualitas pembayaran kredit dan kewajiban keuangan lainnya dari suatu individu atau perusahaan,”Produk itu bagus karena juga dapat menjadi edukasi bai individu maupun perusahaan untuk tertib melakukan kewajiban pembayaran. Datanya nanti didapat dari riwayat pembayaran, jumlah kredit yang dimiliki, berapa lama sudah mengambil kredit, jumlah kredit baru yang diambil, dan tipe kredit baru yang diambil," paparnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…