Lewat Lukisan - Anak Indonesia Ajak Masyarakat Dunia Jaga Lingkungan

Kepedulian generasi muda terhadap lingkungan sangat diperlukan. Dengan kepedulian mereka akan mampu memrpengaruhi secara positif kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

NERACA

Lingkungan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan. Kerusakan terhadap lingkungan hidup membawa dampak yang amat besar terhadap kehidupan manusia. Pemanasan global, banjir, tanah longsor merupakan sebagian kecil dari dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap tata kehidupan umat manusia.

Sayangnya, rasa acuh manusia terhadap lingkungan belakangan ini justru menjadikan bumi semakin rusak dan mengancam eksistensi keanekaragaman hayati yang dimiliki. Berdasarkan hasil studi Kementerian Lingkungan Hidup pada 2012 menunjukan indeks perilaku peduli lingkungan (IPPL) sekitar 0,57 dari angka mutlak 1. Hal ini mengindikasikan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah.

Ketidakpedulian terhadap lingkungan itu nyata dan sering sekali fatal, walau memang ada dampak yang murni adalah fenomena alam. Alhasil, kondisi itu mengakibatkan terancamnya kesejahteraan hidup umat manusia. Seperti yang terjadi belakangan ini, ada begitu banyak bencana alam terjadi dan cukup fatal. Beberapa diantaranya seperti Gempa Bumi berkekuatan 6,4 SR di Argentina, Badai Talas di Jepang, Banjir Bandang di Pennsylvania, Amerika yang menewaskan 5 orang, Badai Irene di Amerika, Banjir besar di Pakistan yang menelan banyak korban jiwa.

Sedangkan di Indonesia, banjir sering melanda daerah Ibu Kota Jakarta, gempa Bumi yang terjadi di Aceh Singkil dengan kekuatan 6,7 SR menggoncang daratan Sumatera Utara,  tanah longsor dan banjir bandang di Jember, di daerah Jawa Timur terjadi kerusakan hutan mangrove akibat dari kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar dalam menjaga ekosistem sekitar dan lain-lain. Bencana-bencana tersebut mungkin hanya sedikit dari sekian banyak yang masih belum diketahui hingga saat ini.

Salah satu tantangan dalam membangun gerakan penanggulangan masalah lingkungan hidup di seluruh dunia, Indonesia khususnya adalah dengan menanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini yang harus dilaksanakan oleh semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Dalam hal ini dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarluaskan pemahaman tentang perubahan iklim dan lingkungan hidup. Dengan perannya ini, dunia pendidikan akan menjadi garda terdepan dalam menciptakan generasi muda yang cinta lingkungan hidup.

“Betapa pentingnya pendidikan sejak dini untuk mencintai alam dan lingkungan, karena kearifan nenek moyang itu sudah ada sejak dulu untuk memelihara lingkungan,” kata Komisaris PT KAO Indonesia, Jenny A. Bunanta dalam acara penghargaan pemenang perwakilan Indonesia untuk lomba melukis Internasional Kao Ke-4 mengenai lingkungan untuk anak-anak 

Demi menanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini, PT Kao Indonesia  melalui Lomba Melukis Internasional melibatkan anak-anak untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam mengurangi penyebab perubahan iklim. Lomba Melukis Internasional mengenai Lingkungan ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Kao Group. Sejak tahun 2010 hingga 2012 dengan total jumlah karya yang masuk sebanyak dari 15.797 dari 57 negara termasuk Jepang telah diterima, dan jumlah-jumlah karya tersebut terus meningkat secara global.

Pada penyelenggaraan tahun 2013 lalu, Lomba Melukis Internasional Kao Ke-4 Mengenai Lingkungan diikuti oleh Anak-anak dari seluruh dunia berusia antara 6 hingga 15 tahun (1,313 anak dari 204 sekolah dari seluruh Indonesia). Jumlah karya yang masuk sebanyak 8.516 dari 49 negara termasuk Jepang.

Dengan tema “Eco Together”, para peserta menggambarkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan. Dimulai dengan yang paling mudah yaitu menghemat air dan listrik hingga cara menggunakan produk ramah lingkungan demi melindungi hewan dan tanaman.

Tiga orang perwakilan anak Indonesia berhasil menjuarai dua kategori perorangan dan satu sekolah menjadi juara dari kategori kelompok. Adalah Paramita Sheila Widjaja, 8 tahun, siswi kelas 3 Sekolah Dasar, perwakilan dari Linda Art School Jakarta dengan judul karya ‘Alamku Bersih, Semua Makhluk Hidup pun Bergembira’ yang berhasil meraih juara ke-2 ‘Eco -Together’ KAO Prize.

Sedangkan dua orang pemenang Eco Friend Prize: Muhammad Tites Julang Priambada, usia 11 tahun dari SD Unggulan Aisyiyah Bantul Jogjakarta dengan judul karya ‘Alam Sahabat Kita’, serta Brenda Angelina Rusli, usia 6 tahun dari Linda Art School Jakarta dengan Judul ‘Alam Sumber Cahaya Kehidupan’. Satu lagi perwakilan Indonesia yang menjadi juara yaitu berasal dari kategori group yaitu Sekolah Kota Batu 1 Bogor.

Keberhasilan Paramita dan perwakilan anak Indonesia lain yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional, diharapkan menginspirasi anak-anak Indonesia dan turut mendorong anak-anak di seluruh dunia, memikul tanggung-jawab untuk memelihara Bumi, berfikir dan bertindak aktif untuk melindungi lingkungan sekitar, dengan melukiskan segala hal yang dapat mereka lakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

“Melalui keterlibatannya, anak-anak juga diminta untuk mendorong teman-teman mereka dan orang dewasa untuk melakukan tindakan-tindakan bersama-sama. Di tahun 2014 ini, Kao Group akan melanjutkan penyelenggaraan event tahunan Lomba Melukis Internasional Mengenai Lingkungan Kao ke-5 untuk Anak-anak,” tambah Jenny 

BERITA TERKAIT

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…

BERITA LAINNYA DI

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…