SBY Kunjungi Swedia dan AS

NERACA

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan kunjungan kenegaraan empat hari ke Stockholm, Swedia dan New York, Amerika Serikat (AS). Presiden bersama rombongan delegasi bertolak dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (27/5) pukul 08.15 WIB. Kunjungannya ke Swedia atas undangan khusus Raja Carl XIV Gustav, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Fredrik Reinfeldt serta Ketua Parlemen Per Westerberg. Dalam kunjungan kali ini, juga dibahas peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya perdagangan. Selain itu, pertemuan bilateral juga membahas peningkatan kerja sama di bidang investasi, infrastruktur, riset dan teknologi, pendidikan, lingkungan hidup dan kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden dijadwalkan akan bertemu pimpinan sejumlah perusahaan besar asal Swedia yang selama ini telah berinvestasi di Indonesia antara lain CEO Business Sweden, CEO IKEA dan pemimpin perusahaan Investor AB. “Nilai perdagangan Indonesia dengan Swedia adalah yang paling tinggi dibandingkan negara lain di kawasan itu (Eropa). Karen itu, kami melihat ada ruang untuk ditingkatkan lagi (kerja sama kedua negara),\" kata Presiden SBY. Di Swedia, Presiden berserta rombongan akan menginap selama 1,5 hari. Sedangkan di Amerika Serikat, SBY akan menghadiri pertemuan ke-5 High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda. Di sana, Presiden akan menginap 2,5 hari sebelum kembali ke Jakarta.

Presiden SBY mengatakan, dirinya akan memimpin pertemuan terakhir tersebut. High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda merupakan Panel yang bertugas merumuskan kajian mengenai pengganti MDG’s yang berakhir 2015 mendatang. “Inilah inti kunjungan saya ke New York adalah untuk memimpin pertemuan terakhir High-Level Panel. Ini pekerjaan penting. MDGs jatuh tempo tahun 2015 dan ini memerlukan pengganti, dan Sekjen PBB membentuk Panel,” ungkapnya.

Panel tersebut beranggotakan 23 negara dan telah melakukan empat pertemuan, yakni di New York Amerika Serikat, London Inggris, Monrovia Liberia dan Bali Indonesia. Tim panel telah bekerja selama delapan bulan. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon telah menunjuk Presiden SBY bersama PM Inggris David Cameron serta Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf sebagai Ketua Bersama Panel.

Konsepnya adalah ingin melanjutkan upaya bersama untuk mengurangi kemiskinan dunia, melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Dokumen yang akan diserahkan kepada Sekjen PBB tersebut bertajuk “One World: A Global Partnership for Sustainable Development and Poverty Eradication”. Presiden SBY menilai, tim panel telah bekerja keras. “Ini menjadi tekad PBB dan dunia, maka Panel bekerja nonstop, mendengarkan pandangan dari berbagai pihak agar konsep yang kami serahkan kepada PBB adalah konsep yang tepat,” tegasnya. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Sarasehan Kemitraan Gula Nasional, SGN Dukung Petani Tebu Capai Swasembada Gula

  NERACA Jakarta - Pemerintah bersama para pemangku kepentingan industri gula nasional menggelar Sarasehan Kemitraan Gula Nasional 2025 dengan tema…

Petani Ungkap Tantangan Swasembada Gula

NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan swasembada gula pada 2026, yang artinya seua kebutuhan gula dipenuhi dari produk nasional tanpa impor.…

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sarasehan Kemitraan Gula Nasional, SGN Dukung Petani Tebu Capai Swasembada Gula

  NERACA Jakarta - Pemerintah bersama para pemangku kepentingan industri gula nasional menggelar Sarasehan Kemitraan Gula Nasional 2025 dengan tema…

Petani Ungkap Tantangan Swasembada Gula

NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan swasembada gula pada 2026, yang artinya seua kebutuhan gula dipenuhi dari produk nasional tanpa impor.…

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…