Awal Pekan, IHSG Masih Pede Lanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham Jum’at akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 32,957 poin (0,69%) ke level 4.819.324. Sementara indeks LQ45 naik 5,157 poin (0,63%) ke level 821,749. Indeks berhasil kembali ke track awal, setelah sebelumnya, selama dua hari berturut-turut posisi IHSG berada di zona merah.

Indeks sendiri berhasil menguat terdorong aksi beli investor, terhadap saham-saham yang sempat merosot beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut membuat Indeks berada di zona hijau sepanjang perdagangan berlangsung Jum’at akhir pekan.

Kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, penguatan indeks BEI juga dipengaruhi sentimen bursa Amerika yang terus mencatatkan rekor baru, “Indeks BEI berhasil kembali menguat atau \'rebound\' pada perdagangan akhir pekan kemarin. Kenaikan IHSG BEI tidak lepas keberhasilan bursa Amerika yang terus mencatat rekor baru,\\\" katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Dirinya menilai, penguatan itu didorong oleh data tunjangan pengangguran yang tercatat terendah dalam dua bulan terakhir. Kemudian, bursa saham Eropa juga turut berada dalam area positif atau menguat ke level tertingginya dalam 4,5 tahun terakhir sebelum memulai pertemuan dua hari di Brussels untuk membicarakan dana talangan (bailout) untuk Cyprus.

Lanjutnya, berbagai sentiment positif itu menutup kekhawatiran investor akan ketidakpastian dari kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Berikutnya, indeks BEI Senin awal pekan diproyeksikan berpeluang menguat terbatas dengan kisaran 4.800-4.860 poin.

Perdagangan akhir pekan kemarin, berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 176.018 kali pada volume 6,9 miliar lembar saham senilai Rp 8,1 triliun. Sebanyak 177 saham naik, sisanya 81 saham turun, dan 105 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia ditutup bergerak mixed.

Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor industri dasar yang naik 2,5% disusul saham sektor pertambangan 1,3% dan saham sektor konsumen naik 1,2%. Pelemahan terdalam dialami saham sektor aneka industri 1,4% disusul saham sektor perkebunan 0,4%. Indeks LQ45 naik 0,6%, indeks JII naik 0,5%, indeks ISSI naik 0,6%, IDX30 naik 0,6% dan indeks SMinfra18 naik 0,01%.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 20.000 ke Rp 940.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.050 ke Rp 49.250, Lionmesh Prima (LMSH) naik Rp 1.000 ke Rp 16.000, Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 27.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 25.500, Telkom (TLKM) turun Rp 300 ke Rp 10.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 19.200, dan Indofood (INDF) turun Rp 150 ke Rp 7.250.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menguat 57,461 poin (1,2%) ke level 4.843,828. Sementara Indeks LQ45 naik 12,128 poin (1,49%) ke level 828,720. Tercatat semua sektor saham berada di jalur positif. Kenaikan tertinggi terjadi di sektor saham infrastruktur, lalu saham pertambangan, dan juga saham konsumer.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 92.352 kali pada volume 2,7 miliar lembar saham senilai Rp 2,8 triliun. Sebanyak 176 saham naik, sisanya 70 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lionmesh Prima (LMSH) naik Rp 1.000 ke Rp 16.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 48.750, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 450 ke Rp 15.500, Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 450 ke Rp 8.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 3.000 ke Rp 305.000, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 25.500, Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun Rp 150 ke Rp 4.600, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 100 ke Rp 39.700.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 17,22 poin atau 0,36% ke posisi 4.803,58. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,81 poin (0,59%) ke level 821,40, \"Bursa Asia dibuka menguat termasuk indeks BEI dipicu masih berlanjutnya penguatan bursa AS,\" kata analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro.

Dia menambahkan sentimen positif yang berhasil mempertahankan penguatan bursa AS yakni data pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi dan tercatat terendah dalam dua bulan terakhir.

Karena itu, dirinya sudah memperkirakan indeks BEI bakal bergerak menguat dan mengalami penguatan teknikal setelah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir, “Beberapa sektor seperti konsumer, properti dan otomotif diperkirakan menguat akhir pekan setelah menjadi \'lagging mover\' indeks dalam dua hari terakhir,\" ujarnya.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng pada Jum’at dibuka melemah 26,79 poin (0,12%) ke level 22.592,39, indeks Nikkei-225 naik 64,58 poin (0,52%) ke level 12.445,77, Straits Times menguat 15,01 poin (0,46%) ke posisi 3.294,51. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…