Tembus 4.700, IHSG Masih Lanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memecahkan rekor baru menembus level 4.716. Derasnya dana asing yang masuk ke pasar modal sebesar Rp 800 miliar memicu indeks BEI menguat 53 poin. Tercatat, IHSG ditutup melesat 53,384 poin (1,14%) ke level 4.716,415. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 9,764 poin (1,22%) ke level 808,528.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Samsul Hidayat mengatakan, aksi beli investor asing membawa indeks BEI kembali pecahkan rekor, “Pelaku pasar asing salah satu pendorong IHSG BEI meningkat, kondisi itu dipicu dari fundamental ekonomi Indonesia yang positif,”katanya di Jakarta, Rabu (27/2)

Menurut dia, positifnya fundamental ekonomi Indonesia membuat investor merasa nyaman melakukan investasi di dalam negeri. Sementara analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan, IHSG BEI kembali menguat seiring dengan bursa regional didorong oleh data-data ekonomi AS lebih baik dari konsensus.

Meski demikian, dia mengatakan disisi lain pergerakan bursa regional masih dibayangi oleh gejolak politik di Eropa. Italia kemungkinan membutuhkan pemilu ulang setelah proyeksi hasil suara pemilu menggambarkan tidak adanya suara mayoritas. Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan masih berpeluang untuk menguat terbatas dengan kisaran 4.690-4.730 poin.

Sebagai informasi, rekor tertinggi IHSG sebelumnya ada di level 4.696,107 diraih pada penutupan perdagangan Senin (25/2) setelah melonjak 44,984 poin (0,97%). Hanya selang dua hari, rekor ini langsung terpecahkan.

Aksi borong saham dilakukan investor asing, transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 798,83 miliar di seluruh pasar. Seluruh sektor berhasil menguat berkat aksi borong saham, tiap sektor rata-rata naik lebih dari 1%. Penguatan kali ini dipimpin oleh sektor konstruksi dan infrastruktur.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 161.246 kali pada volume 7,013 miliar lembar saham senilai Rp 7,255 triliun. Sebanyak 199 saham naik, sisanya 60 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Didorong sentimen positif pidato Gubernur The Federal Reserve yang berencana melanjutkan program stimulus sampai ekonomi AS berkembang, bursa-bursa di Asia sore rata-rata ditutup menguat.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 14.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 73.500, Nipress (NIPS) naik Rp 450 ke Rp 5.550, dan Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 22.650.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Fast Food (FAST) turun Rp 1.200 ke Rp 10.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 48.850, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 9.550, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 200 ke Rp 2.600.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI juga ditutup menguat 35,938 poin (0,77%) ke level 4.698,969. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,838 poin (0,73%) ke level 804,602. Saham-saham unggulan yang kemarin terkena koreksi kini mulai diburu kembali. Aksi beli masih didominasi investor asing, tapi pemodal lokal juga tak mau ketinggalan.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 88.770 kali pada volume 3,485 miliar lembar saham senilai Rp 3,584 triliun. Sebanyak 177 saham naik, sisanya 52 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 73.600, Nipress (NIPS) naik Rp 300 ke Rp 5.400, Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 22.550, United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 19.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 49.050, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 200 ke Rp 2.600, BCA (BBCA) turun Rp 200 ke Rp 10.600, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 125 ke Rp 4.675.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 11,63 poin atau 0,25% ke posisi 4.674,66. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,91 poin (0,36%) ke level 801,67, “Bursa Asia dibuka 'mixed' dengan kecenderungan menguat memfaktorkan positifnya data ekonomi di AS," kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias.

Adrranus Bias menambahkan, bursa AS berada dalam area positif pada perdagangan kemarin memfaktorkan sentimen positif dari beberapa data ekonomi AS yang lebih baik dari harapan dan pernyataan gubernur The Fed yang akan mempertahankan program pelonggaran kuantitatif tahap tiga (QE3).

Meski demikian, IHSG BEI sempat diperkirakan bergerak mendatar (sideways) seiring dengan minimnya sentimen yang cukup kuat dari bursa regional maupun global."Beberapa saham diperkirakan masih akan meneruskan koreksinya seperti sektor perbankan dan konsumer," kata dia.

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng, Rabu dibuka menguat 96,68 poin (0,43%) ke level 22.616,37, indeks Nikkei-225 turun 88,15 poin (0,77%) ke level 11.310,66, Straits Times menguat 4,71 poin (0,14%) ke posisi 3.258,97. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…