Hilirisasi Serap Tenaga Kerja

 

 

 

 

Program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat fondasi perekonomian nasional. Kebijakan ini tidak hanya difokuskan pada peningkatan nilai tambah komoditas dalam negeri, namun juga menjadi motor penggerak penciptaan lapangan kerja secara masif.

Presiden RI, Prabowo Subianto memastikan pemerintahan yang dipimpinnya bakal melanjutkan program hilirisasi yang digencarkan pada masa pemerintahan sebelumnya. Menurut Presiden, hilirisasi perlu dilanjutkan agar kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan dengan optimal untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Oleh karena itu, serapan tenaga kerja dalam program hilirisasi menjadi indikator kuat bahwa transformasi ekonomi melalui industrialisasi memberikan dampak riil terhadap masyarakat. Angka 90.000 tenaga kerja yang terserap tidak muncul begitu saja. Ini merupakan hasil dari perencanaan jangka menengah dan panjang yang matang, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta kemitraan strategis dengan sektor swasta.

Pembangunan kawasan industri berbasis hilirisasi di berbagai wilayah seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera menunjukkan bahwa pemerataan pembangunan tidak lagi sebatas wacana. Kehadiran kawasan-kawasan ini turut menghidupkan perekonomian lokal, memicu urbanisasi terencana, serta meningkatkan daya beli masyarakat sekitar.

Hilirisasi juga memberikan dampak signifikan terhadap penguatan kualitas sumber daya manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri hilir, diperlukan tenaga yang terlatih dan kompeten. Hal ini mendorong institusi pendidikan vokasi dan pelatihan kerja untuk lebih responsif terhadap kebutuhan industri. Kurikulum disesuaikan, pelatihan dilakukan secara intensif, dan kolaborasi antara dunia usaha dan dunia pendidikan diperkuat. Hasilnya, tenaga kerja yang terserap dalam program hilirisasi bukan hanya banyak, tetapi juga memiliki kualitas yang mampu bersaing secara global.

Lebih jauh, hilirisasi menjadi jawaban atas tantangan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah. Selama bertahun-tahun, ekonomi Indonesia bergantung pada ekspor komoditas mentah seperti nikel, batu bara, dan kelapa sawit. Situasi ini membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga global. Dengan mendorong hilirisasi, Indonesia tidak lagi menjadi eksportir bahan baku, melainkan mulai berperan sebagai produsen barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Perubahan ini tentu berdampak positif terhadap neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan adanya kepastian regulasi dan komitmen pemerintah terhadap hilirisasi, investor merasa lebih aman dan tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dampaknya, lapangan kerja semakin meluas dan ekonomi semakin dinamis.  

Menurut Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium, Melati Sarnita, proyek hilirisasi yang tengah dilakukan Inalum bakal menciptakan lapangan pekerjaan baru. Salah satu bukti nyata keberhasilan dari implementasi hilirisasi adalah serapan tenaga kerja yang mencapai 90.000 orang.

Tidak hanya itu. Kebijakan hilirisasi juga memperkuat daya saing Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat. Negara-negara maju sudah lama mengandalkan sektor industri manufaktur berbasis teknologi tinggi. Dengan hilirisasi, Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi mulai menunjukkan jati diri sebagai negara industri baru. Serapan tenaga kerja dalam jumlah besar menjadi bukti bahwa hilirisasi mampu menyatukan kepentingan ekonomi makro dan mikro dalam satu kerangka pembangunan yang berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

Retreat Pimpinan Daerah

   Kementerian Dalam Negeri menggelar kegiatan retreat kepala daerah gelombang kedua pada 22–26 Juni 2025 di kampus Institut Pemerintahan Dalam…

Prospek Strategis RI-Rusia

     Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pada pertengahan Juni 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat arah baru diplomasi…

Stimulus Ekonomi vs Stabilitas Rupiah

  Upaya pemerintah dalam menggulirkan serangkaian stimulus ekonomi untuk periode pertengahan tahun ini dinilai mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Hilirisasi Serap Tenaga Kerja

        Program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat fondasi perekonomian nasional. Kebijakan…

Retreat Pimpinan Daerah

   Kementerian Dalam Negeri menggelar kegiatan retreat kepala daerah gelombang kedua pada 22–26 Juni 2025 di kampus Institut Pemerintahan Dalam…

Prospek Strategis RI-Rusia

     Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pada pertengahan Juni 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat arah baru diplomasi…