NERACA

Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengintensifkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) turun ke pasar untuk memantau perkembangan harga berbagai kebutuhan masyarakat. 

"Pemantauan itu perlu dilakukan TPID secara intensif  agar inflasi di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu selalu terkendali," kata Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Chandra di Palembang, Selasa (24/6).

Menurut dia,  dalam mengendalikan kenaikan harga/inflasi di daerah ini, tim yang beranggotakan dari berbagai instansi terkait itu harus menyatukan visi dan misi agar kegiatan pengendalian lebih efektif.

"Dengan memiliki sudut pandang yang sama, diharapkan kegiatan pengendalian inflasi semakin maksimal," ujarnya.

Menurut dia, jika dalam kegiatan pemantauan pasar,   anggota TPID menemukan sejumlah barang atau kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, dapat dilakukan koordinasi secepatnya agar bisa dikendalikan kenaikan harga yang dapat membebani ekonomi masyarakat.

Kenaikan harga terutama kebutuhan pokok masyarakat, memiliki pengaruh besar terjadinya inflasi sehingga kondisinya harus selalu dipantau.

Komoditas penyebab inflasi antara lain sembilan bahan pokok (sembako), bawang, cabai, dan sayur mayur.

Untuk menjaga stabilitas harga penyebab inflasi itu, pihaknya juga berupaya  melakukan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan memfokuskan pada komoditas-komoditas utama yang perlu menjadi perhatian. 

Kemudian menggalakkan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumatera Selatan (GPISS), Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), Gerakan Tanam Serentak (Gertak), kerja sama antar daerah, high level meeting TPID, pelaksanaan operasi pasar murah (OPM), dan GPM/SPHP,  ujar Sekda Sumsel. Ant