NERACA
Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan, khususnya komoditas jagung. Untuk itu Mentan Amran memastikan kebutuhan petani dalam pengembangan komoditas jagung terpenuhi salah satunya dengan bantuan benih jagung unggul.
“Benih jagung ini kirimkan cepat, kalo bisa revisi anggarannya ya Pak Dirjen, iya tambah lagi benih jagung ya, biar ini tambah lagi pertanamannya, jadikan Gorontalo pusat jagung,” kata Mentan Amran saat menerima audiensi Gubernur Gorontalo di Jakarta.
Amran menambahkan Kementarian Pertanian (Kementan) terus memastikan distribusi benih jagung, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta fasilitas pengering (dryer) berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
“Dryer adalah yang paling penting untuk petani, aku kasi dryer. Saya sudah lepas dryer pertama, dan akan terus tambah sesuai kebutuhan di lapangan. Coba hitung disana berapa kebutuhan dryer, sentra sentra produksi diberikan dryer, karna ini penting, biar kualitas jagung bisa tetap terjaga,” tambah Amran.
Tak hanya itu, Amran meminta Pemda Gorontalo juga terus meningkatkan hilirisasi komoditas jagung sehingga nilai tambah jagung bisa ditingkatkan. Terkait rencana ekspor jagung yang tengah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Gorontalo diharapkan dapat dilaksanakan dengan segera sehingga petani bisa mendapat harga yang lebih menguntungkan.
“Kalau bisa, ekspor dilakukan pertengahan Juni. Ini penting untuk meningkatkan pendapatan petani dan daya saing jagung nasional,” ujar Amran.
Lebih lanjut, Kementerian Pertanian (Kementan) bergandengan tangan bersama Polri untuk mengakselerasi produksi jagung nasional. Total target tanam mencapai 1,7 ha. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendiskusikan program tanam jagung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Kami ingin bahwa langkah-langkah yang kita ambil bersama Polri dengan potensi luar biasa 1,7 juta hektare yang bisa ditanami dapat menguntungkan petani, pengusaha, masyarakat, dan negara,” ungkap Amran.
Program tanam jagung serentak dirancang untuk memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia, dengan target total tanam mencapai 1,7 juta hektare. Dari lahan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton, atau meningkat 25 persen dari kondisi saat ini. Beberapa provinsi strategis seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah menjadi prioritas pelaksanaan.
Selain fokus pada produksi, program ini juga akan memperhatikan dukungan infrastruktur seperti ketersediaan benih unggul, irigasi, dan sarana produksi lainnya. Polri, sebagai mitra strategis, berperan penting dalam memastikan distribusi sarana produksi dan pelaksanaan program berjalan dengan lancar, terutama di wilayah-wilayah sentra produksi.
Program ini merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendorong kemandirian petani.
Dengan sinergi yang kuat antara Kementan, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan, pemerintah optimistis swasembada jagung dapat tercapai, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan stabilitas ekonomi nasional.
Melalui program tanam jagung serentak tahun 2025, lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pertanaman jagung.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail memaparkan berbagai potensi sektor pertanian di wilayahnya meminta dukungan lanjutan dari pemerintah pusat melalui Kementan guna mengakselerasi pembangunan pertanian di daerah. Provinsi Gorontalo memiliki potensi lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Namun, dari total luasan lahan yang ada, baru sebagian kecil yang telah memiliki infrastruktur irigasi memadai.
Gubernur Gusnar juga menyatakan kesiapan daerah untuk mendukung program nasional dan berharap sinergi lintas sektor dapat terus diperkuat.
“Kami serius dan total dalam mendukung program swasembada jagung nasional. Terima kasih atas dukungan, perhatian, dan arahan Pak Mentan agar semua program berjalan dan tenttunya bisa memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat Gorontalo,” jelas Gusnar.
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…
NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…
NERACA Jakarta – Perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kemudahan dalam…
NERACA Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…
NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…