Neraca, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP), Kementerian Pertanian, menggelar Rapat Koordinasi Internal di Jakarta, Senin (19/5). Kegiatan yang dihadiri kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menjadi momentum evaluasi dan pemaparan capaian kinerja tahun 2024 serta perkembangan pelaksanaan kegiatan triwulan I tahun 2025.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya penguatan layanan berbasis digital dan peningkatan efisiensi birokrasi di seluruh unit kerja Kementerian Pertanian. Seluruh unit kerja diminta harus mampu menunjukkan kinerja yang konkrit dan berdampak langsung kepada masyarakat serta petani.

Pernyataan ini selaras dengan semangat yang dibawa dalam rapat koordinasi internal PPVTPP. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan), Ali Jamil mengatakan bahwa berbagai pelayanan yang diberikan Pusat PVTPP kepada masyarakat harus dilakukan secara profesional serta mendorong percepatan program swasembada sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Dari hasil survei layanan ini dapat memberikan ruangkoreksi tentang pelayanan kita, itu sangat penting sebenarnya untuk membuat kita lebih hebat lagi. Jadi kalau ada teman yang mau mengoreksi kita justru dia teman yang baik,” katanya.

Dengan masukan dan kritik yang bersifat membangun, Ali menargetkan semua pelayanan di PVTPP dapat dimaksimalkan untuk sehingga dapat memberikan tingkat kepuasan layanan tertinggi baik ekternal maupun internal.

“Jadi tolong perhatikan, saya ingin untuk selanjutnya tingkat kepuasaan internal dan eksternal di triwulan II sama bagusnya,” katanya.

Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa realisasi pelaksanaan kegiatan tahun 2024 terus menunjukan perbaikan, dengan dicapainya nilai kepuasan masyarakat yang memberikan predikat layanan sangat baik dengan nilai 3.72.

Di sisi lain, capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan tren yang sangat positif, di mana kontribusi terbesarnya berasal dari layanan perizinan, terutama perizinan pupuk dan pestisida. “Alhamdulillah, capaian PNBP kita setiap tahun selalu di atas 100 persen. Ini menunjukkan efisiensi dan efektivitas layanan yang diberikan,” kata Leli.

Capaian positif ini juga ditunjukkan melalui raihan penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) terbaik di lingkungan Kementerian Pertanian tahun 2024. PPVTPP kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi penilaian Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tingkat nasional. “Kami sudah bersiap untuk menghadapi penilaian WBK tingkat nasional dengan memperkuat berbagai aspek tata kelola,” ujar Leli.

Transformasi Digital

Dalam aspek pengembangan layanan, PPVTPP terus mendorong transformasi digital melalui pengembangan dan integrasi berbagai aplikasi pelayanan. Salah satunya adalah konektivitas dengan sistem Online Single Submission (OSS) untuk mempercepat proses pelepasan varietas tanaman. Selain itu, layanan pengajuan hak PVT yang sebelumnya dilakukan secara manual kini telah beralih sepenuhnya menjadi layanan daring melalui aplikasi khusus.

Sebagai bagian dari peningkatan kualitas pengujian, tenaga fungsional pemeriksa PVT kini telah ditempatkan langsung di lapangan atau kebun, untuk melaksanakan uji substantif (Uji BUSS) terhadap varietas yang diajukan permohonan hak PVT. “Kini tidak ada lagi pemeriksa PVT yang bertugas di pusat. Semua sudah berada di kebun sesuai tugas fungsinya,” tegasnya.
PPVTPP juga melakukan relaksasi iuran tahunan layanan PVT, yang diharapkan mendorong lebih banyak pemulia tanaman memohonkan perlindungan varietas tanaman.

Dari sisi infrastruktur, penguatan sarana dan prasarana dilakukan di Kebun Percobaan Sarana PVT (KPS PVT) yang berlokasi di Manoko, Muara, dan Mojosari. Di Muara, misalnya, peningkatan standar layanan dilakukan melalui pembangunan pagar di Blok O. Sistem pemantauan kebun juga diperkuat dengan pemasangan CCTV berbasis Internet of Things (IoT) yang terhubung langsung ke ruang pusat kendali Kementan (SAS).

Dengan berbagai inovasi perubahan yang dilakukan, hasil survei IKM triwulan I tahun 2025 juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari target IKM sebesar 3,55, realisasi capaian mencapai 3,70 untuk layanan eksternal dan 3,74 untuk layanan internal. Nilai tertinggi diraih oleh layanan perlindungan varietas tanaman dengan skor 3,80, disusul layanan perizinan pertanian sebesar 3,77 dan pendaftaran varietas tanaman sebesar 3,65.

Pusat PVTPP juga mendapatkan tugas sebagai Penanggungjawab di Kabupaten Sukabumi pada program Swasembada Pangan dengan membagi tugas tim bergerak mendorong Luas Tambah Tanam padi reguler dan padi gogo, optimalisasi lahan non rawa serta pembentukan brigade pangan.

Kepala PPVTPP mengajak seluruh jajaran untuk terus meningkatkan kinerja dan disiplin, pelayanan, dan inovasi guna mendukung kemajuan pertanian Indonesia dengan ikhtiar maksimal.

“Kami berharap kolaborasi dan komitmen seluruh pihak dapat membawa PPVTPP menjadi institusi yang semakin kredibel, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Leli.