NERACA
Jakarta – Dalam rangka pengelolaan aktif portopolio menjadi alasan Advance Opportunities Fund terus mengurangi kepemilikannya di PT Techno9 Tbk. (NINE) dengan menjual puluhan juta saham sepanjang Mei 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Tan Choon Wee, CEO Advance Opportunities Fund mengatakan, penjualan dilakukan untuk pengelolaan aktif portofolio. Secara rinci, penjualan saham NINE yang dilakukan Advance Opportunities Fund dilakukan dalam beberapa kali transaksi. Paling anyar, aksi jual Advance Opportunities terekam pada 14 Mei 2025, dimana perusahaan investasi tersebut melepas saham NINE sebanyak 4.609.600 lembar di level harga Rp113.
Selanjutnya, aksi jual dilakukan Advance Opportunities pada rentang 7-9 Mei 2025. Saat itu, Advance Opportunities melepas sebanyak 9.999.100 lembar saham NINE di level harga Rp116. Adapun, pada 6 Mei 2025, Advance Opportunities tercatat menjual 28.000.000 saham Techno9 di level harga Rp121 per lembar. Atas transaksi-transaksi tersebut, secara total Advance Opportunities Fund telah menjual sebanyak 42.608.700 saham NINE.
Alhasil, Advance Opportunities Fund sedikitnya memperoleh dana segar senilai Rp,06 miliar untuk aksi penjualan saham NINE tersebut. Adapun, transaksi itu membuat Advance Opportunities Fund kini mengempit 241,96 juta saham NINE atau sebesar 11.22%. Jumlah tersebut menyusut dari porsi sebelum transaksi pada 6 Mei 2025 yang mecapai 284,57 juta lembar atau setara 13,19%.
Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek per 30 April 2025, pemegang saham di atas 5% selain Advance Opportunities antara lain, Heddy Kandou mengempit 44,63% saham NINE atau setara 962,66 juta lembar. Djoni mengenggam 110 juta lembar atau setara 5,1% kepemilikan. Sementara itu, masyarakat non warkat menggenggam 713,21 juta lembar atau setara 33,07% saham.
Sebagai informasi, sebelumnya diberitakan Poh Group akan mengambil alih 70% dari total modal disetor dan ditempatkan dalam NINE. Saham tersebut merupakan saham yang dimiliki Heddy Kandou dan Noprian Fadli yang merupakan pemegang saham mayoritas NINE, serta beberapa pemegang saham minoritas NINE lainnya."Setelah pengambilalihan ini, Poh Group akan menjadi pengendali baru NINE," ujar Poh Kay Ping.
Dia juga menjelaskan, tujuan dari pengambilalihan ini adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup Poh Group. Adapun setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru NINE, Poh Group akan melakukan penawaran tender wajib sesuai dengan POJK 9/2018.
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…