NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Lewat aksi korporasi ini, ACST akan menerbitkan 5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Jumlah saham baru itu setara dengan 39% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah aksi korporasi ini rampung. Semua saham akan diterbitkan sekaligus tanpa sisa. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp100 per saham.

Dengan begitu, ACST berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp500 miliar. Setelah private placement tersebut rampung, jumlah saham ACST akan naik dari 12,67 miliar menjadi 17,67 miliar lembar. Corporate Secretary ACST, Kadek Ratih Paramita Absari menjelaskan pihak yang akan mengambil bagian dalam penerbitan saham baru ini adalah PT Karya Supra Perkasa (KSP). Perusahaan ini merupakan pemegang saham utama dan pengendali ACST.

Menurut Kadek, karena KSP statusnya sebagai pihak terafiliasi, transaksi ini tidak wajib mengikuti aturan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan berdasarkan POJK 42/2020. Hal ini sesuai ketentuan dalam Pasal 44B POJK 14/2019.“Dengan demikian, sesuai aturan POJK 42/2020, transaksi ini bukan termasuk transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan,” ujarnya.

ACST saat ini mencatatkan ekuitas negatif dalam laporan keuangan tahun 2024. Maka dari itu, PMTHMETD dikategorikan sebagai Transaksi Material sesuai POJK 17/2020. Nilainya melebihi 10% dari ekuitas perusahaan. Namun karena bentuknya penambahan modal, maka cukup mengacu pada POJK 14/2019.

Kadek juga menegaskan, tidak ada konflik kepentingan dalam aksi ini. “Tidak ada perbedaan kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis KSP yang dapat merugikan Perseroan,” jelasnya.

Informasi soal KSP sudah diumumkan dalam keterbukaan informasi tanggal 26 April 2025 dan diperbarui pada 29 April 2025. Private placement ini ditujukan untuk memperbaiki kondisi keuangan ACST. Penetapan harga saham dilakukan berdasarkan kesepakatan wajar antara ACST dan KSP. “Perseroan dan KSP sepakat bahwa harga pelaksanaan Saham Baru adalah Rp100 per lembar saham,” kata Kadek.

Saham baru dari hasil PMTHMETD akan diterbitkan pada 15 Mei 2025. Sehari setelahnya, tepatnya pada 16 Mei 2025, saham baru tersebut akan dicatatkan di BEI.Hasil pelaksanaan aksi korporasi ini akan diumumkan kepada publik pada 19 Mei 2025. Dana dari aksi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur modal dan memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Langkah ini diharapkan bisa mendukung pengembangan bisnis, memperlancar proses tender, serta membuka akses pendanaan dari bank dan lembaga keuangan lainnya.

Selain itu, dana juga akan dipakai untuk memperkuat modal kerja, memenuhi kewajiban jangka pendek, serta mendanai proyek berjalan dan proyek mendatang.