NERACA
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan kinerja perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal Indonesia masih tumbuh kuat di tengah indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sedang mengalami pelemahan signifikan. Hal itu terlihat dari laporan keuangan tahun buku 2024 sebanyak 703 emiten yang secara akumulasi mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2024 sebanyak 703 emiten, secara akumulatif terjadi pertumbuhan aset sebesar 6,31% year on year (yoy) dan pertumbuhan ekuitas 7,91% (yoy). Kemudian, pertumbuhan pendapatan sebesar 3,24% (yoy), dan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,32% (yoy). “Data itu menunjukkan bahwa tahun 2024 perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara agregat masih membukukan pertumbuhan yang baik,”kata Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik di Jakarta, kemarin.
Pihaknya berharap resiliensi kinerja emiten tetap terjadi pada tahun 2025, sehingga akan berdampak terhadap laporan keuangan yang semakin tumbuh pada 2025.“Kita berharap resiliensi itu tetap ada untuk sepanjang 2025 ini, agar laporan keuangan tahun 2025 juga semakin baik. Sehingga, pada giliran nanti akan bisa memberikan benefit bagi para pemegang saham, baik dalam bentuk dividen yang lebih baik maupun dari capital gain yang lebih baik,” ujar Jeffrey.
Jeffrey mengungkapkan, sampai saat ini sebanyak 738 perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2024. Dari 738 perusahaan itu, terdapat sebanyak 703 perusahaan yang bisa dibandingkan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya.“Artinya, 35 itu mungkin adalah perusahaan tercatat baru yang tahun lalu belum menyampaikan laporan keuangan. Jadi, dari 738 laporan keuangan, sebanyak 703 itu bisa dibandingkan antara laporan keuangan tahun 2024 dengan tahun 2023,”jelasnya.
Semenjak awal tahun 2025 hingga penutupan perdagangan Bursa pada Rabu (09/04), IHSG secara year to date (ytd) melemah 1.124,44 poin atau 15,85% (ytd) ke posisi 5.967,99. “Tekanan pasar kami perkirakan masih tinggi seiring dengan saling menyerang antara China dan AS terkait tarif. Terbaru AS kembali menargetkan tarif tambahan baru kepada China sebesar 50 persen. Hal ini dikhawatirkan masih akan meningkatkan gejolak ekonomi,” ujar VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi.
Audi melihat pasar sudah mulai merefleksikan dampak tarif resiprokal AS di pasar dan setelah mendapatkan langkah berikutnya dari pemerintah, dengan menerima pengenaan tarif serta melakukan langkah diplomasi melalui negosiasi. Donald Trump dalam media sosialnya X, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terhadap China mulai 9 April 2025 apabila China tidak menarik tambahan tarif sebesar 34% paling lambat Selasa (8/4).
Trump mengatakan semua pembicaraan dengan China akan dihentikan, sementara negosiasi dengan negara lain akan segera dimulai. Apabila hal itu benar-benar dilakukan oleh Trump, artinya barang-barang asal China akan dikenakan tarif impor sangat tinggi yaitu 104%.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang menguat sebesar 0,94%, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,78% dan 0,75%.
Sedangkan, enam sektor melemah yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 3,07%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 2,24% dan 1,43%. Sepanjang tahun ini, BEI telah melakukan dua kali pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan, seiring IHSG melemah lebih dari 5 persen pada 18 Maret 2025 dan pelemahan lebih dari 8 persen pada 8 April 2025.
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…