Catatkan Kinerja Solid - Bank Mega Syariah Optimis Hadapi Bisnis di 2025

Torehkan kinerja yang solid dengan pertumbuhan laba sebesar 6,06% dari Rp238,72 miliar menjadi Rp253,19 miliar di tahun 2024 menjadi optimisme PT Bank Mega Syariah untuk menghadapi tahun 2025 di tengah dinamika ekonomi yang masih penuh tantangan. "Alhamdulillah, di tengah berbagai tantangan, Bank Mega Syariah berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup baik. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan, menghadirkan solusi finansial yang optimal bagi nasabah, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,"kata Yuwono Waluyo, Direktur Uttama Bank Mega Syariah di Jakarta, Kamis (13/3).

Disampaikannya, peningkatan laba bersih ini mencerminkan keberhasilan strategi bank dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan dari berbagai segmen bisnisnya. Kemudian dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, strategi Business to Business to Consumer (B2B2C) menjadi fokus perusahaan untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara eksponensial. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penetrasi pasar ritel dimana Bank tidak hanya menyasar nasabah korporasi, tetapi juga seluruh ekosistem yang ada di dalamnya.

Pendekatan B2B2C ini akan didukung dengan inovasi produk dan layanan yang inovatif untuk memastikan kemudahan akses perbankan syariah bagi seluruh segmen nasabah. Sejumlah produk andalan dari Bank Mega Syariah antara lain tabungan haji, mobile banking M-Syariah, layananpriority bankingMega First Syariah, reksa dana syariah, dan kartu pembiayaan Syariah Card.

Produk tabungan haji adalah solusi bagi masyarakat yang ingin mewujudkan impian menunaikan ibadah haji. Dengan campaign : Gen Hajj - Haji Mudah Untuk Semua Generasi, Bank Mega Syariah berkomitmen mendukung berbagai kalangan usia dalam merencanakan perjalanan ibadah ke tanah suci secara lebih mudah dan terencana.

Pada 2024, total nasabah tabungan haji naik lebih dari 6% dan haji khusus meningkat hingga 246%. Hingga saat ini, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) &Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan 1.013 keberangkatan umroh.

Selain produk tabungan, untuk memfasilitasi nasabah berangkat ke tanah suci terdapat juga produk Flexi Mitra Mabrur yaitu pembiayaan syariah yang dirancang untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Tidak hanya membantu nasabah agar dapat pergi ke rumah Allah, Bank Mega Syariah juga berkomitmen membantu nasabah mewujudkan rumah impian mereka, melalui produk pembiayaan rumah Flexi Home dan Flexi Sejahtera untuk rumah subsidi.

Kedua produk ini sudah membantu banyak nasabah memiliki rumah. Terbukti, pertumbuhan pembiayaan Flexi Home yang mencapai lebih dari 22% YoY sepanjang 2024. Syariah Card menjadi salah satu produk yang menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan sejak diluncurkan pada 2023 lalu.

Pada 2024, jumlah kartu yang diterbitkan oleh Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 272% secara year on year (YoY), dengan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card meningkat lebih dari 385% YoY. Sebagai informasi, perseroan juga mencatat total aset di 2024 tumbuh lebih dari 21% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan aset ditopang oleh fungsi intermediasi bank yang berjalan dengan baik.

Pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah tumbuh 10,45% YoY, menjadi Rp 7,72 triliun pada 2024. Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh perluasan portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card yang mendapatkan respon positif dari pasar.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang stabil, mencapai Rp9,96 triliun atau meningkat 2,82% YoY. Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79%. Ini mengindikasikan keberhasilan bank dalam menjaga efisiensi biaya dana serta meningkatkan basis nasabah institusional.

Di sisi lain, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun, naik sebesar 29,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,26 triliun. Pertumbuhan liabilitas ini didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah, yang merupakan produk simpanan berbiaya rendah, serta kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia guna menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

Dari sisi profitabilitas, Bank Mega Syariah membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 323,22 miliar pada tahun 2024, meningkat 5,92% dari Rp 305,16 miliar di tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan laba usaha yang tercatat sebesar 4,33%.

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…