NERACA
Surakarta – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok (bapok) saat Ramadhan dan menjelang Idulfitri.
Menurut Roro, beberapa komoditas bapok, seperti bawang merah dan bawang putih mengalami fluktuasi harga, namun relatif stabil dan kondusif secara umum.
“Ketersediaan stok bapok selamaRamadan dan menjelang Idul Fitri dipastikan Ramandhan terjaga. Dari pantauan kami hari ini, harga bawang merah dan bawang putih mengalami fluktuasi harga, namun harga bapok secara umum termasuk harga minyak goreng MINYAKITA yang menjadi wewenang Kementerian Perdagangan (Kemendag) relatifstabil,” ujar Roro saat meninjau Pasar Gede Hardjonagoro di Surakarta, Jawa Tengah.
Roro menambahkan, Kemendag memantau rutin harga dan ketersediaan stok bapok di setiap daerah melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang dapat diakses di sp2kp.kemendag.go.id. Dengan pemantauan ini, daerah yang mengalami kekurangan stok dapat segera menjadi prioritas dalam distribusi.
Ketersediaan stok bapok yang terjaga saat ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah. Kerja sama ini akan terus berjalan guna memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan harga yang sesuai acuan.
Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Gede Hardjonagoro tercatat, beras premium Rp72.000/5kg, minyak goreng MINYAKITARp15.700/liter, bawang merah Rp55.000/kg, bawang putih kating Rp50.000/kg, cabai rawit merah Rp90.000/kg, telur ayam ras Rp30.000/kg, daging ayam ras Rp35.000/kg, dan gula pasir Rp18.000/kg.
Peninjauan Operasi Pasar di SurakartaSetelah meninjau Pasar Gede Hardjonagoro, pada hari yang sama Roro meneruskan agendanya dengan meninjau operasi pasar di PT Pos Indonesia, Kantor Cabang Surakarta, Jawa Tengah.
Roro mengatakan, operasi pasar ini merupakan program pemerintah yang terselenggara atas kerja sama lintas kementerian dan lembaga agar harga bapok lebih murah bagi masyarakatselama Ramadanhingga Lebaran.
“Peninjauan operasi pasar ini merupakan salah satu tugas Kementerian Perdagangan. Khususnya, untuk memastikan ketersediaan stok serta kestabilan harga minyak goreng MINYAKITA dan tepung terigu yang menjadi wewenang Kementerian Perdagangan,”urai Roro.
WamendagRoro mengutarakan,pemilihan PT Pos Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan operasi pasar didasari oleh jaringan luas yang dimiliki PT Pos di berbagai wilayah Indonesia.
Hingga hari ini, sebanyak 501 titik operasi pasar telah digelaragar masyarakat dapat merasakan manfaat dari program tersebut.
Roro juga menjelaskan, lebih dari 4.100 titik operasi pasar ditargetkan akan digelar pada 20 Maret 2025 guna menstabilkan harga, terutama saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Pemerintah menggelar operasi pasar di PT Pos Indonesia sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025. Pada operasi pasar ini, pemerintah menyediakan berbagai komoditas bapok dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Berdasarkan pantauan, harga bapok pada operasi pasar di PT Pos Indonesia, Kantor Cabang Surakarta tercatat beras premium Rp72.000/5kg, minyak goreng MINYAKITA Rp14.700/liter, telur ayam ras 27.000/kg, daging ayam ras Rp29.000/ekor, dan gula pasir Rp15.000/kg.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dalam menghadapi kenaikan harga pangan menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
Menurut Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, kepanikan dalam berbelanja justru dapat memperburuk situasi dan menyebabkan lonjakan harga yang lebih tinggi. "Karena itu, sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadan dan Lebaran nanti ini tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapat tenang,” kata Mas Dar usai memantau Operasi Pasar Pangan Murah.
Lebih lanjut Mas Dar menuturkan, dalam konteks ekonomi dan belanja, FOMO sering kali mendorong masyarakat untuk membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir harga akan semakin naik atau stok akan habis. Karena itu, operasi pasar ini merupakan upaya pemerintah, bekerja sama dengan BUMN Pangan dan PT Pos Indonesia, untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran.
“Setiap tahun kita menghadapi pola yang sama menjelang Ramadhan dan Lebaran, di mana harga pangan mengalami kenaikan sementara. Namun, stok pangan nasional dalam kondisi cukup, dan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga. Jadi, masyarakat tidak perlu panik atau membeli berlebihan,” tegas Mas Dar.
NERACA Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…
NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…
NERACA Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…
NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…