NERACA

Jakarta – Perkuat dominasi kepemilikan saham, Adikarsa Sarana, salah satu pemegang saham pengendali PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menambah investasi  dengan memborong sebanyak 2.250.000.000 (3,66%) saham perusahaan media, telekomunikasi dan solusi IT tersebut. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. 

Adapun pembelian saham EMTK dilakukan Adikarsa Sarana melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2025. Titi Maria Rusli, Sekretaris Perusahaan EMTK mengatakan, harga per lembar saham EMTK Rp400 sehingga Adikarsa Sarara harus merogoh kocek sebesar Rp900 miliar.“Tujuan pembelian saham EMTK adalah untuk investasi,”ujarnya.

Setelah transaksi ini, kepemilikan Adikarsa Sarana atas saham EMTK meningkat jadi 8.654.560.360 (14,09%), dari sebelumnya 6.404.560.360 (10,43%) saham. Seperti dikutip dari laporan keuangan per 30 September 2024, pemegang saham EMTK adalah sebagai berikut, Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebesar 22,01%, Ir. Susanto Suwarto sebesar 11,65%, PT Adikarsa Sarana sebesar 10,49%, Anthoni Salim sebesar 9,02%, Piet Yaury sebesar 8,17%, Archipelago Investment Pte Ltd sebesar 7,03%, PT Prima Visualindo sebesar 6,23%, dan publik sebesar 26,4%

Sekedar informasi, EMTK mencatat pendapatan bersih Rp8,72 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh 28,87% dari Rp6,76 triliun pada periode sama 2023. Dari pendapatan tersebut, emiten di bidang media, telekomunikasi, dan solusi IT dengan aset Rp44,42 triliun per September 2024 itu melaba Rp442,72 miliar pada kuartal III/2024. Di periode yang sama 2023, EMTK rugi Rp162,18 miliar.

Disamping itu, EMTK alias Emtek kembali agresif pada 2025 dengan mengakumulasi saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).  Head Corporate Communication Elang Mahkota Teknologi, Beverly Gunawan seperti dikutip Kontan pernah bilang, pembelian saham SCMA merupakan strategi jangka panjang yang dilakukan oleh Emtek. “Yang kami percayai akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pemangku kepentingan Grup Emtek,” jelasnya.

Beverly mengatakan sebagai grup yang salah satunya berfokus pada sektor media, EMTK sangat puas terhadap kinerja SCMA yang terus menunjukkan pertumbuhan yang solid yang berkelanjutan.  Dia mencontohkan, PT Vidio Dot Com alias Vidio menjadi platform Over The Top (OTT) nomor satu di Indonesia berdasarkan laporan AMPD Southeast Asia Online Video di kuartal III-2024 dengan 4,5 juta pelanggan berbayar atau subscribers. 

Sementara itu, EMTK dan SCMA menjadi grup media yang paling dominan di segmen Free to Air (FTA) TV dengan SCTV, Indosiar, Moji dan Mentari TV yang secara group pangsa pasarnya mencapai 37,7%. “Kami melihat potensi yang sangat besar dalam SCMA, baik dari sisi kinerja keuangan maupun dampaknya dalam memperkuat ekosistem media Emtek secara keseluruhan,” kata Beverly. 

Untuk 2025 ini, EMTK masih akan terus mencari peluang untuk menggelar ekspansi bisnis. Kendati begitu, Beverly masih enggan untuk menjabarkan ekspansi apa yang bakal dilakukan.  Dia memastikan Emtek akan selalu terbuka dengan peluang untuk melakukan ekspansi bisnis ke bidang atau sektor usaha yang menurut EMTK perspektif dan memberikan nilai tambah.