Tunda Bayar Obligasi, Saham ZINC Disuspensi

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menjatuhkan sanksi berupa penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) di seluruh pasar sejak perdagangan sesi pertama, Kamis (13/2), menyusul kabar perseroan menunda bayar pokok dan bunga obligasi karena kesulitan likuiditas.

Lidia M Panjaitan, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI dalam siaran persnya di jakarra, kemarin mengemukakan, ZINC disuspensi karena perseroan menunda pembayaran amortisasi pokok ke-12 dan bunga ke-24 Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 (ZINC01E) yang seharusnya jatuh tempo pada tanggal 13 Februari 2025.“Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien maka Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek PT Kapuas Prima Coal Tbk di seluruh pasar terhitung sejak sesi I periodic call auction tanggal 13 Februari 2025, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut,” kata Lidia.

Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan. Sebelumnya, pada 12 Februari 2025,  manajemen ZINC mengajukan permohonan untuk menunda pembayaran dana amortisasi dan bunga ke-24 Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 Seri E. Perseroan beralasan, keadaan keuangan saat ini belum memungkinkan untuk pembayaran bunga obligasi. Perseroan meminta waktu tujuh hari untuk mengupayakan pemenuhan kewajiban tersebut.

Perlu diketahui, ZINC menderita kerugian signifikan Rp89,39 miliar pada triwulan III 2024. Padahal, di periode yang sama tahun 2023, ZINC masih membukukan laba bersih sebesar Rp11,16 miliar. Kerugian Perseroan tersebut disebabkan antara lain oleh penjualan bersih yang anjlok 53,22% menjadi Rp174,35 miliar pada triwulan III 2024, dari Rp372,74 miliar pada periode sama 2023.

 

BERITA TERKAIT

Xolare RCR Energi Raih Kontrak Rp277,2 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) berhasil memperoleh kontrak dari PT Servo Lintas Raya (SLR) untuk…

OJK Berikan Ijin Prinsip Produk Derivatif ICDX

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan ijin prinsip pada Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia…

Laba Bersih Wulandari Bangun Tumbuh 783%

Di tahun 2024, PT Wulandari Bangun Laksana  Tbk (BSBK) membukukan laba Rp349,58 miliar (Rp13,93 per saham), melambung 783% jika dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI

Xolare RCR Energi Raih Kontrak Rp277,2 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) berhasil memperoleh kontrak dari PT Servo Lintas Raya (SLR) untuk…

OJK Berikan Ijin Prinsip Produk Derivatif ICDX

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan ijin prinsip pada Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia…

Laba Bersih Wulandari Bangun Tumbuh 783%

Di tahun 2024, PT Wulandari Bangun Laksana  Tbk (BSBK) membukukan laba Rp349,58 miliar (Rp13,93 per saham), melambung 783% jika dibandingkan…