Olahraga sepakbola tanah air kembali bangkit dari tidurnya setelah beberapa lama tidak menuai prestasi. Begitu hausnya masyarakat Indonesia yang mayoritas pencinta sepakbola akan prestasi di tingkat Asia hingga dunia, mendorong mereka euforia atas keberhasilan laga timas Indonesia masuk dalam kualifikasi piala dunia 2026. Namun dibalik prestasi tersebut, industri olah raga sepakbola sendiri tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari masyarakat dan juga kolaborasi dari pelaku usaha atau swasta dalam mewujudkan kesuksesan beragam kompetisi liga tanah air.
Sadar sepakbola telah menjadi kecintaan bangsa Indonesia, tentunya nafas kompetisi liga di tanah air harus selalu hidup untuk mencetak atlet dan pemain yang handal. Tengok saja, keberhasilan timnas sepak bola Indonesia dari berbagai usia tidak lepas dari bergulirnya kompetisi yang digelar, termasuk Liga satu dengan sponsor utama dari BRI. Apalagi, bicara sepakbola tidak hanya sekedar olah raga diatas rumput saja, tetapi di industri ini ada nilai bisnis yang cukup menjanjikan dan dampak ekonominya bagi masyarakat. Hal ini sangat beralasan karena kecintaan dan fanatik masyarakat Indonesia terhadap sepakbola luar biasa.
Menurut survei Nielsen berjudul Nielsen World Football Report 2022 menyebutkan, sebanyak 69% dari 270 juta populasi masyarakat di Indonesia tertarik dengan sepak bola. Indonesia berada di peringkat ketiga di belakang Vietnam dengan 75% dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan 70% populasinya yang menyukai sepak bola. Ya, ini merupakan angka yang sangat luar biasa dan fantastis meskipun prestasi Indonesia di dalam sepakbola dunia tidak begitu baik, tetapi atmosfer dan kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini sangat luar biasa.
Dukungan BRI menjadi sponsor utama Liga 1 dari berbagai musim dari tahun 2022 hingga saat ini,tidak hanya sekedar bisnis semata tetapi juga komitmen memajukan olahraga sepakbola yang telah merakyat bagi bangsa ini. "Seperti yang kita rasakan bersama, terus meningkatnya prestasi timnas sepak bola Indonesia yang saat ini dicapai tidak lepas dari bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 yang juga semakin baik. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk mendukung sepak bola Indonesia semakin bersinar di pentas global," kata Direktur Utama BRI, Sunarso.
Disampaikannya pula, alasan utama BRI kembali menjadi sponsor untuk empat tahun berturut turut tak lepas dari komitmen perseroan untuk terus meng-create economic value dan men-deliver social value di tengah masyarakat. Pertama, sepak bola masih menjadi olahraga rakyat yang paling digemari di Indonesia bahkan Dunia, dan hal ini sesuai dengan profil BRI yang memiliki keinginan untuk melayani masyarakat luas dari berbagai segmen yang tersebar di seluruh Indonesia."Oleh karena itu, kami menilai kompetisi BRI Liga 1 menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposur layanan dan produk BRI, terutama super apps digital banking yang menjadi andalan BRI yakni BRImo,"ujar Sunarso.
Selain itu, partisipasi BRI sebagai sponsor utama Liga 1 dalam 3 tahun ke belakang telah berdampak positif terhadap peningkatan awareness masyarakat terhadap brand korporat BRI dan juga brand produk BRI khususnya BRImo. Kemudian ada potensi ekonomi dari perhelatan kompetisi kasta tertinggi di tanah air ini. Dimana menurut survei dari LPEM Universitas Indonesia tahun 2020, perputaran ekonomi dari kompetisi Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang antara Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun.
Namun, berdasarkan dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia, yakni mencapai sekitar Rp 10,42 triliun dan dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun.
Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang."Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM," ungkap Sunarso.
Anton Hendranata, Direktur Utama BRI Research Institute mengungkapkan bahwa lebih dari 45.000 orang dapat bekerja saat penyelenggaraan BRI Liga 1. Hal ini menurunkan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Pemerintah selaku pembuat kebijakan juga mendapat keuntungan dari pajak tak langsung senilai Rp 721 miliar, keuntungan dari sewa stadion, keuntungan dari transportasi dan akomodasi.
Oleh karena itu, lanjutnya, BRI Liga 1 tidak hanya menjadi media untuk memenuhi kebutuhan olahraga masyarakat Indonesia, namun juga menjadi media bisnis yang sangat menguntungkan. Pasalnya, kehadiran BRI Liga 1 membawa angin segar tidak hanya untuk bidang olahraga Indonesia, namun juga untuk perekonomian Indonesia. Banyaknya supporter yang menonton sepak bola tersebut, mendorong para pelaku UMKM untuk berjualan di area stadion. Mereka menjajakan barang dagangan seperti merchandise, minuman atau makanan ringan maupun pokok.
Penggerak Ekonomi Rakyat
Rahmat (40), pemilik toko jersey bola di Cipondoh, Kota Tangerang mengatakan, adanya kompetisi BRI Liga I memberikan berkah terhadap penjualan. Pasalnya, geliat usahanya sangat mengandalkan dari event kompetisi liga di Indonesia. Maka tak heran, sejak tidak ada kompetisi akibat pandemi Covid-19 juga ikut memukul usahanya yang terdampak dari pandemi.
Apa yang dialaminya, hal yang sama juga dirasakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lainnya dan termasuk pelaku usaha konveksi rumahan jersey yang memasok penjualan ke tokonya. Alhasil banyak sebagian pelaku UMKM harus merumahkan karyawannya hingga gulung tikar. Kini dengan kembali bergulirnya kompetisi BRI Liga 1, diakui Rahmat, memberikan angin segar bagi usaha toko jerseynya yang mulai kedatangan pembeli. Terlebih kembali digulirnya BRI Liga 1 beberapa musim ini dengan kehadiran penonton fanatiknya menjadi geliat pertumbuhan usahanya. Apalagi, jersey yang dijualnya merupakan klub papan atas yang memiliki fans dan suporter fanatik dengan jumlah besar. “Mereka para supporter menjadi pelanggan setia yang selalu update mengkoleksi jersey dan merchandise,”tuturnya.
Menurutnya, dengan digelarnya kompetisi BRI Liga 1 membuat perputaran roda ekonomi usahanya kembali berjalan setelah lesu karena pandemi. Jersey yang dijualnya tidak hanya seputar klub dalam negeri tetapi juga klub dunia. Maka beragam pernak pernik seputar dunia bola lengkap di tokonya. Hal senada juga disampaikan Supervisor Bali United Cafe di Stadion I Wayan Dipta, Daniel Rinekso, usai sempat tutup selama 1,5 tahun akibat pandemi, kafe ini memutuskan kembali beroperasi seiring antusiasme masyarakat terhadap BRI liga 1 yang terus menanjak.
Dirinya menyebut 15 pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini bisa bekerja kembali. "Kami sangat senang dengan adanya Liga 1 yang disponsori oleh BRI, karena ini akan turut membantu bangkitnya sektor pariwisata Bali. Contohnya, dengan terisinya hotel-hotel dengan kehadiran tim BRI Liga 1. Kami pun jadi bisa membuka kembali Bali United Cafe, dan mempekerjakan karyawan yang sudah lama dirumahkan,” tuturnya.
Langkah Bali United Cafe membuka kembali operasional pun berbuah manis. Terbukti, terdapat lonjakan kunjungan hingga 75% sejak kafe tersebut kembali buka. Kinerja kafe pun kembali terdongkrak dengan membukukan omzet harian sebesar Rp8 juta pada hari kerja dan Rp10 juta pada akhir pekan. Tak hanya pengunjung muda, keluarga, atau komunitas, tak jarang pemain-pemain di BRI Liga 1 usai berlatih pun kerap menyambangi kafe ini.
Sektor Lain Ikut Pulih Pulihnya perekonomian juga menjalar pada sektor lainnya. Nasib ini dialami oleh Kios Maw yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh khas Bali. I Putu Arya Widyanata, pemilik Kios Maw mengatakan, suntikan modal dari BRI membuat usaha yang dibangunnya perlahan menunjukkan pemulihan.
I Putu Arya terdaftar sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan menerima suntikan modal sebesar Rp120 juta pada 2021. Kredit yang diterima itu menjadi amunisi bagi Kios Maw untuk meningkatkan produktivitas, sehingga terjadi kenaikan omzet menjadi Rp20 juta per bulan. “Usaha ini sudah dirintis sejak tahun 1997 oleh Ibu Dewa Ayu Merta Adnyani, yang berlokasi di kios sebelah pasar Sukawati. Kini setelah mendapatkan pembiayaan dari BRI, usaha kami perlahan bisa bangkit kembali,” ujar I Putu Arya.
Begitu besarnya multiflayer effect terhadap ekonomi masyarakat dari kompetisi BRI Liga 1, rupanya tidak hanya para pencinta sepakbola yang antusias terhadap laga kompetisi ini tetap juga mereka para pedagang atau pelaku UMKM. Berdasarkan riset terbaru yang pernah dikeluarkan BRI Research Institute pada Juni 2023 lalu. Pihak penyelenggara pun sempat mengklaim bahwa jumlah perputaran uang yang dipengaruhi adanya kompetisi BRI Liga 1 mencapai Rp9 trilliun bagi perekonomian nasional."Dari perputaran uang tersebut dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp4,8 trilliun, tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp1,8 Trilliun," ujar Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto.
Disampaikannya, kultur sepak bola yang kuat di Indonesia membuat gelaran BRI Liga 1 disambut dengan positif oleh masyarakat. Keterkaitan yang beragam dari ajang sepak bola, kata Catur, sekaligus menstimulasi berbagai pelaku ekonomi terkait mulai bangkit. “Masyarakat Indonesia sudah kita kenal memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola. Maka dari itu, BRI senantiasa hadir mendukung perhelatan sepak bola karena kami melihat banyak sekali dampak positif yang timbul. Tidak hanya bagi pelaku industri sepak bola, namun juga UMKM,”jelasnya.
Catur menambahkan, BRI berkomitmen terus memperkuat bisnis pada sektor UMKM, sebagaimana tercermin dari portofolio kredit UMKM BRI yang sudah melampaui 80% dari total kredit. Dukungan terhadap sektor UMKM juga ditopang oleh komitmen BRI yang berusaha meningkatkan peran di segmen ultra mikro.
Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan apresiasi atas dukungan BRI menjadi sponsor utama Liga I untuk kesekian kalinya secara berturut turut. Dimana dukungan ini harus ditunjukkan dengan mencipatakan kompetisi yang berkualitas. “Kita akan melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan kualitas kompetisi ke depannya,”ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, PSSI melalui PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga mengundang wasit dari Jepang untuk memberi pelatihan wasit. Erick pun mengajak para suporter untuk sama-sama menjaga kondusivitas sepak bola di Indonesia dan menjaga keamanan bergulirnya BRI Liga 1. Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru), Ferry Paulus, mengapresiasi dan menyambut baik komitmen BRI untuk mendukung kompetisi Liga 1.
Dia menjelaskan bahwa musim baru Liga 1 2023/2024 akan hadir dengan sederet inovasi dalam format dan sistem yang semakin kompetitif dan seksi dalam spirit industrialisasi sepak bola nasional. Semoga.
NERACA Jakarta — Hingga tutup tahun 2024, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membidik laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan…
NERACA Jakarta – Menjaga pertumbuhan bisnis dan likuiditas, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) resmi melepas unit bisnis es krimnya ke…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 17 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) untuk melangsungkan initial public…
Menjadi negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah menjadi berkah dalam memacu pertumbuhan industri dan turunannya dengan memanfaatkan hilirisasi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar BTN Properti Expo 2024 sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…
Dukung peningkatan daya saing UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepakat untuk meningkatkan…