Beberapa tahun lalu pernah ada KRL Ekspres rute Bekasi-Jakarta pp dan Bogor-Jakarta pp dengan besaran tarif flat sekitar Rp 10.000 dan cukup membuat nyaman, waktu tempuh lebih cepat karena hanya berhenti di stasiun tertentu. Namun KRL Ekspres tiba-tiba dihapuskan tanpa sebab yang jelas saat itu. Tepat sekali jika Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengusulkan pengadaan KRL ekspres Jabodetabek guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi masyarakat saat bersama Menteri BUMN Erick Thohir (27/11) di stasiun Tanah Abang. PT KAI mestinya harusnya cepat merespon cepat usulan menteri tersebut.
Ahmad Suhardiman, Bekasi Barat
Pada kasus kecelakaan kendaraan (motor/mobil) seringkali pihak Puskesmas dan rumah sakit (RS) selalu meminta surat keterangan polisi dan keterangan asuransi…
Saudara kami pernah alami kecelakaan motor tunggal di Bekasi Timur, lalu datang ke rumah sakit untuk pertolongan pertama, namun si…
Kami sebagai pengguna jasa transportasi KRL dan LRT setiap hari kerja ke kantor mengusulkan kepada pimpinan KAI, agar perbaikan eskalator…
Pada kasus kecelakaan kendaraan (motor/mobil) seringkali pihak Puskesmas dan rumah sakit (RS) selalu meminta surat keterangan polisi dan keterangan asuransi…
Saudara kami pernah alami kecelakaan motor tunggal di Bekasi Timur, lalu datang ke rumah sakit untuk pertolongan pertama, namun si…
Kami sebagai pengguna jasa transportasi KRL dan LRT setiap hari kerja ke kantor mengusulkan kepada pimpinan KAI, agar perbaikan eskalator…