Asbanda Nyatakan Siap Dukung Pembiayaan Proyek Strategis Nasional

Asbanda Nyatakan Siap Dukung Pembiayaan Proyek Strategis Nasional 
NERACA
Jakarta - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menyatakan siap mendukung pembiayaan proyek strategis nasional dengan didukung potensi aset yang dimiliki sampai posisi Agustus 2024 tercatat Rp990,2 triliun. "Dengan aset keseluruhan 27 BPD dari Aceh hingga Papua, memposisikan Asbanda sebagai bank nomor lima terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra didampingi Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun, seperti dikutip Antara, kemarin. 
"Dengan potensi aset tersebut, akan menepis isu Asbanda tidak mampu membiayai proyek besar dan pemberdayaan UMKM serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional," ujar Gusti. Ia menjelaskan, untuk kredit yang sudah disalurkan BPD se-Indonesia mencapai Rp634,9 triliun, sangat besar, sehingga kalau ada proyek nasional di beberapa provinsi sangat dimungkinkan BPD bergabung untuk pembiayaan dengan skema sindikasi.
Termasuk rencana pembangunan flyover Sitinjau Laut yang diperkirakan menelan biaya senilai Rp2,7 triliun. Gusti mengungkapkan Bank Nagari bersama Asbanda menargetkan bisa mengerjakan proyek tersebut. Asbanda juga sudah memiliki pengalaman selama ini 
"Sudah kita mengajukan minat kepada pemenang tender, yakni Hutama Karya, dan kita menunggu kesediaan HK pembiayaan proyek dari BPD. Kami sangat mampu dan punya kompetensi untuk itu," ujar Gusti.
BPD se-Indonesia sudah banyak pengalaman membuayai proyek besar seperti proyek Tol Cipali, Tol Cawang Kampung Melayu dan Tol Wes, juga dalam pembiayaan proyek lainnya. "Dalam pembiayaan proyek strategis nasional, ada sindikasi sesama BPD, ada antara BPD dengan Himbara dan bersama bank swasta nasional lainnya," ujar Gusti.
Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun mengatakan, pihak terus mendukung dalam menfasilitasi BPD untuk berperan dalam proyek nasional. Menurut mantan Dirut BPD Bengkulu itu, Asbada sudah punya pengalaman dalam mendukung pembiayaan proyek-proyek besar nasional. 
Oleh karenanya, tambah dia, bila ada peluang selalu disebarkan informasi kepada pemimpin BPD, dan dibahas untuk kemungkinan pembiayaan tersebut. "Potensi aset BPD se-Indonesia cukup kuat dan sudah banyak pengalaman dalam membiayai proyek strategis nasional," ujarnya.
 

 

 

NERACA

Jakarta - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menyatakan siap mendukung pembiayaan proyek strategis nasional dengan didukung potensi aset yang dimiliki sampai posisi Agustus 2024 tercatat Rp990,2 triliun. "Dengan aset keseluruhan 27 BPD dari Aceh hingga Papua, memposisikan Asbanda sebagai bank nomor lima terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra didampingi Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun, seperti dikutip Antara, kemarin. 

"Dengan potensi aset tersebut, akan menepis isu Asbanda tidak mampu membiayai proyek besar dan pemberdayaan UMKM serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional," ujar Gusti. Ia menjelaskan, untuk kredit yang sudah disalurkan BPD se-Indonesia mencapai Rp634,9 triliun, sangat besar, sehingga kalau ada proyek nasional di beberapa provinsi sangat dimungkinkan BPD bergabung untuk pembiayaan dengan skema sindikasi.

Termasuk rencana pembangunan flyover Sitinjau Laut yang diperkirakan menelan biaya senilai Rp2,7 triliun. Gusti mengungkapkan Bank Nagari bersama Asbanda menargetkan bisa mengerjakan proyek tersebut. Asbanda juga sudah memiliki pengalaman selama ini 

"Sudah kita mengajukan minat kepada pemenang tender, yakni Hutama Karya, dan kita menunggu kesediaan HK pembiayaan proyek dari BPD. Kami sangat mampu dan punya kompetensi untuk itu," ujar Gusti.

BPD se-Indonesia sudah banyak pengalaman membuayai proyek besar seperti proyek Tol Cipali, Tol Cawang Kampung Melayu dan Tol Wes, juga dalam pembiayaan proyek lainnya. "Dalam pembiayaan proyek strategis nasional, ada sindikasi sesama BPD, ada antara BPD dengan Himbara dan bersama bank swasta nasional lainnya," ujar Gusti.

Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun mengatakan, pihak terus mendukung dalam menfasilitasi BPD untuk berperan dalam proyek nasional. Menurut mantan Dirut BPD Bengkulu itu, Asbada sudah punya pengalaman dalam mendukung pembiayaan proyek-proyek besar nasional. 

Oleh karenanya, tambah dia, bila ada peluang selalu disebarkan informasi kepada pemimpin BPD, dan dibahas untuk kemungkinan pembiayaan tersebut. "Potensi aset BPD se-Indonesia cukup kuat dan sudah banyak pengalaman dalam membiayai proyek strategis nasional," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Paylater Melonjak

    NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan…

LPS Yakin Indeks Menabung Konsumen Meningkat

    NERACA Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indeks Menabung Konsumen (IMK)…

Sektor Keuangan Syariah Masih Tumbuh Positif

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kinerja intermediasi sektor jasa keuangan (SJK) syariah masih tumbuh…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Paylater Melonjak

    NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan…

LPS Yakin Indeks Menabung Konsumen Meningkat

    NERACA Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indeks Menabung Konsumen (IMK)…

Sektor Keuangan Syariah Masih Tumbuh Positif

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kinerja intermediasi sektor jasa keuangan (SJK) syariah masih tumbuh…