Hari Oeang RI untuk Martabat Bangsa

 

Oleh: Marwanto Harjowiryono

Dosen STAN,  Pemerhati Kebijakan Fiskal.

 

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada peringatan Hari Oeang RI (HORI) ke-78, di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (30/10) menyatakan bahwa HORI memiliki makna strategis yang sangat dalam bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tahun 1946, penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) menjadi simbol kedaulatan ekonomi bangsa Indonesia yang kala itu  baru merdeka pada 17 Agustus 1945.

HORI sangat bermakna sebagai tonggak sejarah dari diterbitkannya uang pertama Indonesia setelah merdeka. ORI diluncurkan  pada 30 Oktober 1946, pada saat negara masih dalam situasi gawat darurat dalam menghadapi ancaman penjajah Belanda. Penjajah  masih ingin kembali berkuasa setelah proklamasi kemerdekaan.

Saat itu, pemerintah menghadapi masalah besar, karena tentara sekutu akan kembali  setelah Jepang dikalahkan dalam perang. Ekonomi Indonesia sangat buruk dan memprihatinkan. Alat pembayaran dalam perekonomian belum menggambarkan dignity bangsa.

Alat pembayaran masih menggunakan uang asing dan Jepang di beberapa wilayah. Indonesia terbelah menjadi dua wilayah, satu wilayah di bawah pemerintahan Republik Indonesia, sementara terdapat wilayah lainya di bawah administrasi Belanda yang dikenal sebagai NICA. Lahirnya ORI menjadi babak baru dalam perjuangan mempersatukan bangsa yang baru saja merdeka kala itu.

Berbicara masalah uang, kini tidak bisa dipisahkan dengan tugas Kemenkeu selaku Bendahara Umum Negara (BUN) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.  Kementerian Keuangan  selaku BUN, terus berupaya berada pada garda terdepan dalam mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi bangsa. Pengelolaan ORI yang terjaga,  telah memberikan andil besar dalam memajukan ekonomi bangsa.

Meskipun masalah datang silih berganti, seperti krisis ekonomi nasional maupun global, dampak  pandemi dan  konflik di beberapa bagian dunia, serta tidak menetunya harga komoditas, namun perekonomian nasional tetap mampu bertahan dengan baik. ORI telah mampu mengokohkan martabat bangsa melalui perannya dalam mengelola perekonomian bangsa.

Kita harus bersyukur dan terus menghormati jasa para pendahulu yang telah berjuang untuk menyatukan bangsa melalui ORI. Kini, uang Rupiah kita terus mendapat gempuran dari berbagai penjuru, domestik maupun global. Kalau para pendahulu mampu menciptakan ORI untuk memupuk martabat dan kewibawaan bangsa yang baru merdeka, mampukah kini kita meneruskan perjuangan itu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia ?

Setelah ORI berjuang selama 78 tahun untuk bangsa Indonesia, tantangan kedepan adalah bagaimana uang rupiah kita mampu menjadi alat tukar  dan penyimpan nilai  yang mencerminkan kekuatan dan martabat perekonomian bangsa. Dalam perekonomian modern saat ini, kestabilan nilai mata uang menjadi modal dasar dalam membangun perkonomian nasional yang kokoh.

Untuk itu, tugas mengelola perekonomian makro oleh pemerintah dan Bank Indonesia sebagai bank sentral negara, menjadi sangat penting dan strategis. Kestabilan nilai tupiah sebagai indikator keberhasilan  pengelolaan makro ekonomi menjadi fundamental. Terkendalinya inflasi dan terkelolanya kestabilan  nilai tukar rupiah  terhadap mata uang kuat dunia, menjadi indikator keberhasilan perjuangan bangsa  dalam mengelola perekonomian negara. Untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

BERITA TERKAIT

Ada Apa ASDP?

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Erick Thohir memutuskan: politisi PPP, Achmad Baidowi ia tunjuk…

Korporasi Microfinance Syariah

Oleh : Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kata 'korporasi' selama ini identik dengan sebuah perusahaan yang  kuat serta modal yang…

Tarif PPN Naik, Risiko dan Kesinambungan Fiskal

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Dalam beberapa pekan terakhir, diskursus publik mengenai pro and cons…

BERITA LAINNYA DI

Korporasi Microfinance Syariah

Oleh : Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kata 'korporasi' selama ini identik dengan sebuah perusahaan yang  kuat serta modal yang…

Tarif PPN Naik, Risiko dan Kesinambungan Fiskal

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Dalam beberapa pekan terakhir, diskursus publik mengenai pro and cons…

Antisipasi Pergeseran Geoekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Perubahan lanskap ekonomi global terus terjadi dan semakin cepat pasca pandemi Covid-19, dipengaruhi oleh…