Laba Bersih Dian Swastatika Anjlok 40,31%

NERACA

Jakarta - Semester pertama 2024, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan laba US$189,92 juta (US$0,3 per saham) atau anjlok 40,31% jika dibandingkan US$318,18 juta ( US$0,04 per saham) pada periode sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Penurunan laba disebabkan antara lain oleh, pendapatan usaha Perseroan yang merosot 52,29% jadi US$1,52 miliar pada semester I 2024, dari US$3,18 miliar pada periode sama tahun 2023. Kemerosotan pendapatan terbesar DSSA semester I 2024 dari lini bisnis pertambangan dan perdagangan batubara yang anjlok 52,86% menjadi US$1,40 miliar, dari US$2,97 miliar di semester I 2023.

Disusul lini usaha perdagangan terpangkas 70,1%, dari US$152,67 juta, jadi US$45.64 juta di semester I 2024, serta bisnis penyediaan tenaga uap dan listrik susut 53% jadi US$9,73 juta. Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan DSSA juga turun 52,66% menjadi US$829,80 juta pada semester I 2024, dari US$1,75 juta pada periode sama 2023. Akan tetapi, laba kotor emiten batubara tersebut anjlok 51,85% jadi US$690,91 juta pada semester I 2024 dibandingkan US$1,43 miliar pada semester I 2023.

Total aset DSSA per Juni 2024 sebesar US$3,08 miliar, naik 0,8% dari US$3,06 miliar per Desember 2023. Sementara jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Juni 2024, masing-masing sebesar US$1,22 miliar dan US$1,85 miliar. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal US$350 juta atau setara Rp5,59 triliun (kurs jisdor Rp15.995). “Perseroan menganggarkan belanja modal 2024 sekitar US$350 juta, yang terutama direncanakan akan dialokasikan untuk mengembangkan infrastruktur multimedia,” kata Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa, Susan Chandra.

Disampaikannya,capex tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur multimedia. Sepanjang 2024, DSSA masih mengandalkan lini bisnis pertambangan batu bara, sisanya adalah penyedia tenaga listrik dan uap, perdagangan pupuk dan bahan kimia serta bisnis teknologi.  Pada bisnis teknologi, DSSA menyiapkan tiga strategi, di antaranya memperkuat infrastruktur teknologi, mengembangkan inovasi digital serta memaksimalkan kerja sama dan investasi pada perusahaan rintisan di bidang teknologi.

BERITA TERKAIT

Genjot Pertumbuhan Bisnis - Agung Podomoro Hadirkan Sow Unit Parkland

Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Pertumbuhan Bisnis - Agung Podomoro Hadirkan Sow Unit Parkland

Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…