Emiten produsen jamu dan minuman kesehatan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengungkapkan telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp27 miliar dari alokasi capex tahun ini Rp150 miliar-Rp200 miliar. “Di sisi belanja modal atau anggaran untuk tahun ini sebesar Rp150-200 miliar yang sebagian besar diperuntukkan untuk pemeliharaan aset," kata Direktur Keuangan SIDO, Budiyanto di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, belanja modal tersebut akan sedikit dialokasikan untuk peningkatan kapasitas di segmen farmasi, karena utilisasinya telah mencapai 85%. Sementara itu, SIDO mengaku hingga saat ini belum ada rencana ekspansi atau penambahan pabrik baru di dalam negeri maupun pabrik di luar negeri. "Kalau penambahan pabrik baru di semester dua tahun ini ataupun tahun 2025, kami tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menambah pabrik baru karena kapasitas dari pabrik kami masih sangat cukup untuk melayani pasar domestik maupun ekspor," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa saat ini utilisasi pabrik masih berada di 50% secara rata-rata dan itu melayani kebutuhan serta pasar domestik maupun ekspor. Jadi untuk pabrik baru belum ada di dalam rencana SIDO. Kemudian, Budiyanto mengatakan bahwa untuk rencana peluncuran produk baru, SIDO setiap tahun selalu meluncurkan sekitar 2-3 produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen serta berbasis inovasi ilmiah. "Untuk tahun ini [sepanjang 2024] kami sudah meluncurkan 4 produk baru," tambahnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan jumlah investor pasar modal di wilayah itu tumbuh 9,82% secara tahunan (year…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, PT Sri Rejeki Isman Tbk Sritex (SRIL) telah masuk dalam kriteria untuk dapat dilakukan delisting…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen tunai senilai US$ 500…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan jumlah investor pasar modal di wilayah itu tumbuh 9,82% secara tahunan (year…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, PT Sri Rejeki Isman Tbk Sritex (SRIL) telah masuk dalam kriteria untuk dapat dilakukan delisting…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen tunai senilai US$ 500…