Semester pertama 2024, PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) membukukan laba Rp4,83 miliar (Rp1,22 per saham) atau tumbuh 14,05% jika dibandingkan Rp4,24 miliar (Rp1,07 per saham) pada periode sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Pertumbuhan laba IBOS didukung antara lain oleh penurunan beban usaha yang meliputi beban umum dan administrasi sebesar 15,69% jadi Rp4,66 miliar serta beban penyusutan turun 41,2% jadi Rp3,16 miliar pada semester pertama 2024. Penurunan beban usaha di atas mendorong laba usaha emiten beraset Rp379,48 miliar per Juni 2024 itu meningkat 26,55% menjadi Rp6,68 miliar pada semester I 2024 jika dibandingkan Rp5,28 miliar pada semester I 2023.
Meski laba tumbuh, pendapatan bersih IBOS pada semester pertama 2024 turun 12,64% menjadi Rp37,10 miliar, dari Rp42,47 miliar pada periode sama 2023. Penyumbang terbesar penurunan pendapatan IBOS dari penjualan makanan dan minuman yang anjlok 36,42% jadi Rp8,68 miliar, dari Rp13,65 miliar.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten perusahaan makanan dan minuman ini berencana mengakuisisi dua perusahaan sekaligus dalam waktu dekat. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Javaindo Maju Sejahtera yang bergerak di Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan PT Rote Karaginan Nusantara (RKN) merupakan perusahaan bioteknologi berbahan dasar rumput laut.
Direktur Utama Indo Boga Sukses, Edi Nugroho mengatakan, rencana mengakuisisi kedua perusahaan tersebut masih dalam tahap awal proses due diligence. “Namun demikian, saat ini kami belum bisa untuk mempublikasikan nilai akuisisi, lantaran rencana ini masih di fase awal,” ujarnya.
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…