Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan yang cepat dan anti ribet. Namun tahukah, dibalik kemudahan tersebut banyak mahasiswa yang justru banyak terlilit utang lantaran penggunaan yang tidak bijak dan diperparah maraknya platfrom pinjol ilegal.

Berangat dari hal tersebut, Ivoji sebagai platform pinjol yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Danai.id memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada mahasiswa di kampus Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBI KKG). .”Ditengah literasi keuangan yang rendah di bandingkan inklusi yang tumbuh, tentunya ini menjadi tantangan bagaimana mahasiswa untuk bijak menggunakan pinjol dengan memperhatikan kebutuhan ketimbang hal yang konsumtif,”kata CEO Ivoji, Richard Ratuwalu di Jakarta, kemarin.

Hadirnya layanan platform pinjol yang beragam dan pinjaman darurat (pindar), tentunya memberikan kemudahan dalam mengakases pembiayaan. Hanya saja, nasabah harus memperhatikan tawaran serta legalitasnya. Hal ini dimaksudkan agar dikemudian hari tidak dirugikan karena praktek penipuan.

Hal senada juga disampaikan Agung Purnomo, Head of Funding Patnership of Danai.id. Disampaikannya, bagi mahasiswa harus memperhatikan legalitas dan logis setiap menggunakan pinjol. “Legalitas, apakah perusahaan resmi terdaftar di OJK dan logis, yakni penawaran keuntungan rasional dan bukan sebaliknya keuntungan besar dan instan,”ungkapnya.

Seementara bagi mahasiswa, menggunakan pinjol harus dilihat kebutuhannya dan bukan sebaliknya sebagai memenuhi gaya hidup. Pasalnya, alih-alih untuk memenuhi kebutuhan lantaran tidak diperhitungkan dengan matang malah terlilit utang sehingga masuk dalam daftar hitam di SLIIK OJK.