NERACA
Jakarta – Dalam rangka meningkatkan efisiensi bisnis, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan menggabungkan atau merger anak usaha di industri pembiayaan, yakni PT BCA Finance (BCAF) dan PT BCA Multi Finance (BCAMF). Tadinya ada yang fokus ke motor dan fokus ke mobil. Daripada dua cost, makanya kami gabung,"kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Tangerang, kemarin.
Disampaikannya, tujuan merger dua perusahaan pembiayaan itu adalah untuk efisiensi bisnis. Menurutnya, setelah merger anak usaha BBCA di sektor pembiayaan itu diharapkan bisa semakin meningkatkan kinerja bisnis. "Proyeksi kinerja diharapkan lebih baik, tidak ada target, yang penting efisiensi. Cost diturunkan profit, lebih baik," tutur Jahja.
Seiring dengan merger kedua anak usaha BBCA itu, aset makin besar. Namun, Jahja mengatakan perusahaan gabungan itu nantinya belum direncanakan untuk IPO. Sebab, bisnis pembiayaan atau multifinance belum begitu diminati pasar. "Belum ada rencana IPO. Jenis bisnis tipe multifinance susah marketnya, tidak terlalu oke," kata Jahja.
Oleh karena itu, lanjutnya, BCA tidak mau merugikan investor apabila perusahaan multifinance hasil merger itu melantai di bursa. "Kalau masuk IPO pasti hot. Akan tetapi kalau kalau tidak bisa pertahankan harganya, ya kami enggak mau," ujarnya.
Namun demikian, Jahja tidak menyebutkan target usai BCA Finance dan BCA Multi Finance melaksanakan merger. ''Ya kami harapkan lebih baik yang penting efisiensi cost diturunkan, profitabiliti bisa lebih baik,'' tuturnya.
Adapun sebelumnya dijelaskan setelah proses merger rampung, lini bisnis pembiayaan sepeda motor BCA Multi Finance dipastikan tetap hadir di pasar dan menjadi bagian dari BCA Finance. Kedua perusahaan bergerak di bidang yang sama, yaitu industri multifinance namun menyasar market yang berbeda. Saat ini BCA Finance fokus pada pembiayaan roda empat, sedangkan BCA Multi Finance mengutamakan pembiayaan roda dua.
Sebelumnya, dalam prospektus yang dipublikasikan 1 Juli 2024, penggabungan BCAF dan BCAMF direncanakan efektif berlaku pada 1 September 2024. Rencananya, usai penggabungan, BCAF akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity) dalam rangka memperkokoh bisnis pembiayaan otomotif.
Dengan masuknya BCAMF, Roni Haslim Direktur UtamaBCAF Roni Haslim pernah bilang, BCAF akan mulai mengembangkan pembiayaan kendaraan untuk jenis roda dua. Selama ini, pembiayaan BCAF fokus pada kredit kendaraan roda empat, baik bekas maupun baru.
Roni menjelaskan peluang diversifikasi produk pembiayaan itu saat ditanya ihwal kemungkinan BCAF menggarap sejumlah opsi layanan yang dimungkinkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Salah satu produk yang dapat dimanfaatkan multifinance sesuai ketentuan tersebut adalah pembiayaan dana tunai kepada nasabahnya. “Kalau sudah merger, kami akan membiayai juga motor roda dua yang merupakan main business lines BCAMF,” kata Roni.
Seiring dengan aspirasi menjadi bank transaksional pilihan masyarakat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara konsisten membuka akses perbankan…
NERACA Jakarta –Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi usai Anand Kumar dan…
NERACA Jakarta -Perdagangan sahamnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi lonjakan harga membuat reaksi manajemen PT Hotel…
Seiring dengan aspirasi menjadi bank transaksional pilihan masyarakat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara konsisten membuka akses perbankan…
NERACA Jakarta –Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi usai Anand Kumar dan…
NERACA Jakarta -Perdagangan sahamnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi lonjakan harga membuat reaksi manajemen PT Hotel…