Sentimen Positif Bursa Asia Bawa IHSG Menguat

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/8) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap data inflasi Amerika  (AS).

IHSG ditutup menguat 79,39 poin atau 1,08% ke posisi 7.436,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,13 poin atau 1,11% ke posisi 922,63."Bursa Asia kompak menguat di tengah penantian rilisnya data inflasi AS pada Rabu malam yang tampaknya masih berada di jalur yang tepat,"sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Pasalnya, inflasi AS secara tahunan diprediksi menurun dari sebelumnya 3% menjadi 2,9%. Sedangkan, secara bulanan diprediksi meningkat dari sebelumnya minus 0,1% menjadi 0,2% yang menunjukkan perekonomian AS yang tidak terkontraksi berlebih dan juga menuju target inflasi The Fed yang sebesar 2%, sehingga kemungkinan pemangkasan suku bunga semakin di depan mata.

Kemudian, diproyeksikan The Fed pada September 2024 nanti akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Di Jepang. Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri sebagai pemimpin partai pada September 2024 dan mengakhiri jabatannya sebagai pemimpin partai selama tiga tahun, akibat skandal politik sehingga Nikkei dan Yen Jepang cukup terombang-ambing pada hari ini.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 3,42%, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,51% dan 1,27%.

Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor properti turun sebesar 0,25%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WIKA, RICY, VKTR, IOTF dan VICO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HALO, INET, APLN, NEST dan TOTL. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.107.502 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,59 miliar lembar saham senilai Rp10,95 triliun. Sebanyak 333 saham naik, 241 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore kemarin, antara lain indeks Nikkei melemah 209,89 poin atau 0,58% ke 36.442,39, indeks Hang Seng melemah 60,70 poin atau 0,35% ke 17.113,35, indeks Shanghai melemah 17,30 poin atau 0,60% ke 2.850,64, dan indeks Strait Times menguat 27,70 poin atau 0,85% ke 3.286,28.

BERITA TERKAIT

Bantu Pendapatan Masyarakat - Manfaatkan Lahan Bekas Tambang Untuk Pemberdayaan

Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bantu Pendapatan Masyarakat - Manfaatkan Lahan Bekas Tambang Untuk Pemberdayaan

Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…