NERACA
Jakarta – Unit pendidikan Kementerian Perindustrian RI, Politeknik APP Jakarta, menyambut kunjungan peserta belajar dari delegasi Kementerian Pendidikan Timor Leste. Politeknik APP Jakarta juga memperkenalkan pengembangan digitalisasi dan penerapan teknologi logistik 4.0 melalui Smart Factory with Smart Warehouse milik perguruan tinggi tersebut.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSMI) Masrokhan mengungkapkan, “unit pendidikan vokasi industri naungan Kemenperin yang terdiri dari politeknik, akademi komunitas, dan SMK memiliki masing-masing spesialisasi untuk menyiapkan lulusan yang kompeten di berbagai sektor industri. Untuk sektor logistik, terdapat Politeknik APP Jakarta yang mempunyai program studi yang berkaitan.”
Kunjungan tersebut dalam rangka belajar lebih dalam tentang Warehouse Management System, digitalisasi gudang, dan bidang logistik lainnya. Delegasi dari Timor Leste juga diberikan pemahaman dengan praktik langsung menggunakan aplikasi SAP Business One. Aplikasi ini mempunyai banyak fungsi untuk mengelola seluruh aspek logistik.
Politeknik APP Jakarta telah menerapkan pembelajaran terkait Warehouse Management System melalui Smart Factory politeknik tersebut. Smart Factory ini memberikan gambaran kepada para mahasiswa mengenai lingkungan kerja di sektor logistik dan pergudangan. Konsep Smart Warehouse menjadi sarana pembelajaran industri 4.0 di sektor tersebut, sehingga menyiapkan SDM yang siap dengan teknologi 4.0 sesuai dengan visi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Smart Factory dengan Smart Warehouse tersebut memfasilitasi pembelajaran penyimpanan raw material, quality control raw material, produksi produk, warehouse produk, energy management, hingga waste management. Smart warehouse ini dilengkapi dengan Product Validation Barcode yang akan menunjukkan keaslian produk tersebut,” ucap Direktur Politeknik APP Jakarta, A.R. Arie Wicaksono saat menyambut delegasi Timor Leste.
Arie berharap, kunjungan ini memberikan wawasan baru tentang seputar digitalisasi logistik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan logistik di Timor Leste, serta menjadi sarana untuk bertukar pengetahuan mengenai keadaan logistik di kedua negara. Arie juga berharap kunjungan ini dapat menjadi peluang kerja sama dan kolaborasi bidang pendidikan antarnegara.
“Semoga dengan ilmu teori dan praktek dalam pelatihan singkat ini, yang diberikan kepada Kementerian Pendidikan Timor Leste divisi logistik, dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan logistik di Timor Leste di Warehouse Management System (WMS) di Timor Leste,” tutur Arie.
Di bidang logistik, Politeknik APP Jakarta memiliki program studi D-III Manajemen Logistik Industri Elektronika. Selain itu, terdapat pula program studi D-III Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT serta D-III Manajemen Pemasaran Industri Elektronika.
Politeknik APP Jakarta melakukan penguatan pendidikan vokasi industri sebagai role model pendidikan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri. Perguruan tinggi ini juga menerapkan sistem pendidikan dual system, dengan proses pembelajaran selama empat semester dilakukan di kampus dan dua semester di industri dalam program magang kerja.
Sejak berdiri di tahun 1958, Politeknik APP Jakarta telah mencetak setidaknya 16.960 lulusan yang saat ini berkarir di berbagai bidang dan sektor, serta aktif dalam menyelenggarakan riset dan inovasi terapan bidang industri, serta pengabdian kepada masyarakat industri.
Lebih lanjut, kunci kemajuan sebuah bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Investasi terhadap SDM harus terus ditingkatkan sehingga akan mendukung semua program penguatan kualitas SDM yang sedang dan akan dilakukan.
“Prasyarat Indonesia Emas 2045 itu ada tiga. Satu, sumber daya manusia. Yang kedua, sumber daya manusia. Yang ketiga, sumber daya manusia. Jadi hanya itu yang bisa kita lakukan untuk mencapai Indonesia Emas. Selain itu, untuk (mencapai) Indonesia Emas tentu perlu transformasi. Berubah kegiatan dari nilai tambah rendah menjadi nilai tambah lebih tinggi, dan dari upah minimum menjadi upah profesional yang lebih tinggi,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pemerintah menggalakkan berbagai program peningkatan kualitas SDM, salah satunya yakni Program Kartu Prakerja. Program tersebut merupakan inovasi Pemerintah dalam pengembangan SDM untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi melalui pemberian bantuan pelatihan kepada masyarakat dengan pendekatan end-to-end digital dan mendorong public private partnership. Sejak dilaksanakan dari tahun 2020 hingga saat ini memasuki tahun kelima, total pendaftarnya telah mencapai lebih dari 56 juta pendaftar, dengan total penerima manfaat sebanyak 18 juta orang yang berasal dari 514 kabupaten/kota di 38 provinsi.
NERACA Cileunyi - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program…
NERACA Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai dengan begabungnya Indonesia di dalam kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India,…
NERACA Brasilia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menghadiri Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) Energy…
NERACA Cileunyi - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program…
NERACA Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai dengan begabungnya Indonesia di dalam kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India,…
NERACA Brasilia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menghadiri Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) Energy…