Produk Alas Kaki Salatiga Tembus Mancanegara

NERACA

Salatiga – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor tiga kontainer produk alas kaki dengan merek Nike senilai USD405 ribu atau setara Rp6,50 miliar ke Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) di Salatiga, Jawa Tengah. Produk alas kaki tersebut merupakan hasil produksi PT Selalu Cinta Indonesia (SCI), anggota Karet Murni Kencana (KMK) Group.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah terus mendorong usaha-usaha  dalam negeri untuk terus meningkatkan kemampuan ekspor sebagai upaya Indonesia menguasai pasar dunia. Salah satunya melalui diplomasi perdagangan yang intens.

“Pemerintah terus mendukung usaha-usaha dan industri kita dengan berbagai cara agar mereka dapat  terus meningkatkan kemampuan ekspor. Pabrik alas kaki yang padat karya seperti pabrik produsen Nike   ini kami dorong untuk terus meningkatkan ekspor,” ungkap Zulkifli.

Zulkifli juga menjelaskan, pemerintah juga terus mendorong peningkatan ekspor melalui diplomasi  perdagangan yang intens. “Di sisi lain, untuk melindungi industri dalam negeri, kami juga menempuh  sejumlah langkah mengatasi serbuan produk-produk impor,” jelas Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, pelepasan ekspor alas kaki hari ini juga menjadi bukti kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mendorong industri manufaktur yang berorientasi ekspor sebagai bagian dari rantai pasok  global.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan eksportir alas kaki terbesar ke-6 dunia. Tren pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia ke dunia meningkat 13,13 persen dalam lima tahun terakhir (2019—2023).

Zulkifli juga mengapresiasi PT SCI sebagai pabrik sepatu untuk pasar internasional pertama yang melakukan ekspansi ke Jawa Tengah dan menyerap hampir 20 ribu tenaga kerja. Ekspor produk-produk SCI juga telah menjangkau 57 negara.

Selain itu, Zulkifli turut mengapresiasi Nike Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Selalu Cinta Indonesia, KMK Group, dan Nike Indonesia yang berkolaborasi mendorong peningkatan ekspor produk alas kaki Indonesia,” kata Zulkifli.

UE juga merupakan negara tujuan utama produk alas kaki Indonesia. Nilai ekspor ke UE tercatat USD 698,91 juta pada periode Januari—Mei 2024.

Sedangkan AS adalah salah satu negara tujuan ekspor  utama produk alas kaki Indonesia. Nilai ekspor alas kaki Indonesia ke AS mencapai USD914,76 juta pada Januari—Mei 2024. Nilai ini meningkat 19,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dan tumbuh 12,86 persen dalam lima tahun terakhir (2019—2023).

Peluang pasar ekspor alas kaki global masih cukup menjanjikan. Diproyeksikan rata-rata pertumbuhan  pendapatan tahunan global mencapai 3,43 persen pada periode 2024—2028. Pada 2024, pendapatan tahunan global untuk alas kaki diperkirakan sebesar USD412 miliar.

Lebih lanjut, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki serta industri tekstil dan pakaian Jadi tumbuh positif pada triwulan pertama 2024. Berturut-turut, pertumbuhan kedua subsektor mencapai 5,90 persen (yoy) dan 2,64 persen (yoy) pada periode tersebut (berdasarkan data BPS). Peningkatan performa ini juga turut mengerek kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 19,28 persen (yoy), atau naik dari periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai 18,57 persen (yoy).

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kementerian Perindustrian, Adie Rochmanto Pandiangan mengungkapkan, “hal ini menyiratkan bahwa industri pengolahan masih menjadi mesin penggerak utama perekonomian Indonesia.”

Pertumbuhan positif Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Alas Kaki disebabkan oleh permintaan luar negeri dan domestik yang masih kuat. Pada triwulan I – 2024, permintaan luar negeri untuk produk tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki mengalami peningkatan volume, yaitu sebesar 7,34 persen (yoy) untuk produk tekstil, 3,08 persen (yoy) untuk pakaian jadi, dan sebesar 12,56 persen (yoy) untuk alas kaki.

Selain pesanan ekspor, stabilitas konsumsi rumah tangga domestik juga membantu mendorong pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, seiring dengan pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, cuti bersama, serta momen Lebaran.

Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada industri tekstil, industri pakaian jadi, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang terus mengalami kenaikan. Khusus untuk industri tekstil, pada April 2024 terjadi peningkatan hingga mencapai posisi ekspansi, pertama kali sejak IKI dirilis pada November 2022.

BERITA TERKAIT

Gorontalo Didorong Jadi Sentra Jagung Nasional

NERACA Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam…

Layanan KKPRL Tidak Rumit untuk Jaga Iklim Usaha

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…

Indonesia Target Hentikan Impor Beras 2026

NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Gorontalo Didorong Jadi Sentra Jagung Nasional

NERACA Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai sentra produksi jagung nasional dalam…

Layanan KKPRL Tidak Rumit untuk Jaga Iklim Usaha

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kualitas layanan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menjaga…

Indonesia Target Hentikan Impor Beras 2026

NERACA Jakarta – Pemerintah menargetkan untuk sepenuhnya menghentikan impor beras pada tahun 2026 mendatang sebagai bagian dari strategi nasional menuju…