Laba Matahari Departement Store Turun 8,34%

NERACA

Jakarta – Laba bersih PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tercatat Rp626 miliar di semester pertama 2024 atau turun 8,34% dibandingkan laba di priode yang sama tahun lalu sebesar Rp683 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

CEO Matahari (LPPF), Monish Mansukhani mengatakan, penjualan semester I-2024 juga mengalami penurunan 2,2% menjadi Rp 7,23 triliun dibandingkan Rp 7,39 triliun tahun lalu. Dengan demikian, pertumbuhan rata-rata tiap toko (same store sales growth/SSSG) mengalami penurunan sebesar 2,8% dibanding periode yang sama tahun 2023.“Angka ini menyorot dampak dari periode Lebaran yang menantang dan rendahnya kemampuan belanja konsumen yang masih terus berlanjut,” ujar Monish.

Selain itu, margin kotor mencapai 34,9% turun dari 35,4% di periode yang sama tahun lalu, akibat pembersihan stok di awal tahun. Kemudian, earnings before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp 988 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat Rp 1,07 triliun.

Berdasarkan hasil semester pertama, Manajemen memproyeksikan EBITDA tahun buku 2024 sebesar Rp 1,2 triliun. Lebih lanjut, Monish bilang, meskipun menghadapi tantangan ini, Perseroan terus membuat kemajuan dalam melaksanakan rencana-rencana strategisnya.“Matahari terus mengalami kemajuan dalam rencana-rencana strategisnya, terutama dalam hal merchandising. Seperti rebranding merek-merek eksklusif terus dilakukan untuk menarik lebih banyak pelanggan, dan mere in-house SUKO siap untuk memperluas jangkavannya ke lebih banyak gerai,”kata dia.

Matahari akan terus memanfaatkan influencer dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek. Perseroan juga merencanakan kampanye besar pada paruh kedua tahun 2024 dengan fokus untuk membangun komunitas dan peningkatan keterlibatan merek. Inisiatif-inisiatif digital terus mengalami kemajuan dengan 58% vendor konsinyasi (CV) kini telah bergabung dengan platform pemasok.

Kemudian user experience diharapkan akan meningkat dengan variasi produk CV yang lebih banyak, live commerce, pemenuhan pesanan dari gerai, dan fitur pencarian yang lebih baik.“Perseroan menunda pembukaan gerai baru untuk paruh kedua tahun ini dan secara selektif membuka gerai hanya di mal-mal berkualitas tinggi,”ujar Monish.

 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…