Oleh : M. Widodo Ma’ruf, Penyuluh Pajak DJP *)
Indonesia tengah bersiap menyambut konsep baru yang diharapkan mampu menarik investasi besar dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu family office. Family office adalah perusahaan swasta yang mengelola investasi dan kekayaan keluarga kaya. Ide ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo, dengan harapan bisa menarik orang kaya untuk menanamkan dananya di Indonesia. Namun, seperti inisiatif lainnya, ada berbagai tantangan dan risiko yang perlu dihadapi serta diatasi. Tulisan ini akan membahas secara komprehensif mengenai apa itu family office, keuntungan dan tantangannya bagi ekonomi Indonesia, serta strategi mitigasi risiko yang diperlukan.
Secara sederhana, family office adalah perusahaan swasta yang mengelola investasi dan kekayaan keluarga super kaya. Keluarga kaya yang dimaksud biasanya memiliki aset yang dapat diinvestasikan setidaknya US$50 juta hingga US$100 juta atau lebih. Tugas utama dari family office adalah memastikan kekayaan tersebut berkembang dan bisa dialihkan dengan efektif ke generasi berikutnya.
Family office bisa dibagi menjadi dua jenis: Single Family Office yang melayani satu keluarga, dan Multi-Family Office (MFO) yang melayani lebih dari satu keluarga. MFO lebih populer karena lebih ekonomis. Ada juga model Outsourced Family Office, di mana layanan diberikan oleh jejaring profesional yang dikoordinasi oleh satu orang.
Fungsi family office bukan hanya mengelola kekayaan. Mereka juga menangani berbagai kebutuhan keluarga kaya seperti manajemen perjalanan, penggajian, asuransi, perpajakan, dan filantropi.
Terdapat beberapa keuntungan bagi ekonomi Indonesia ketika family office ini bisa berjalan. Pertama, dapat menarik investasi asing dengan mengundang family office untuk beroperasi di Indonesia, kita bisa menarik investasi asing dalam jumlah besar. Orang kaya dari seluruh dunia bisa memarkir dana mereka di sini dan berinvestasi dalam berbagai proyek yang ada di Indonesia. Kedua, meningkatkan penerimaan pajak meskipun dana yang ditempatkan di family office mungkin tidak dikenakan pajak secara langsung, investasi yang dilakukan menggunakan dana tersebut akan dikenakan pajak. Ini berarti pemerintah tetap bisa mendapatkan penerimaan pajak dari aktivitas ekonomi yang dihasilkan oleh investasi tersebut.
Ketiga, family office yang beroperasi di Indonesia akan membutuhkan tenaga kerja lokal, baik untuk manajemen investasi maupun untuk berbagai layanan yang dibutuhkan oleh keluarga kaya. Hal ini bisa menciptakan banyak lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran. Keempat, investasi dari family office bisa diarahkan ke sektor-sektor riil seperti pembangunan infrastruktur, industri manufaktur, dan proyek-proyek hijau. Ini akan memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan produktivitas nasional.
Tentu saja terdapat tantangan ketika kebijakan family office ini resmi berjalan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diantisipasi yaitu risiko menjadi surga pajak dan pencucian uang. Salah satu kekhawatiran utama adalah Indonesia bisa menjadi surga pajak dan tempat pencucian uang jika family office tidak diawasi dengan baik. Banyak negara yang menjadi tempat family office adalah surga pajak dengan tarif pajak rendah, seperti Gibraltar, Panama, atau Virgin Island. Jika tidak berhati-hati, Indonesia bisa menjadi target bagi aktivitas ilegal ini. Selain itu, untuk bisa bersaing dengan negara lain seperti Singapura, London, atau Hong Kong, Indonesia perlu memperbaiki kedalaman pasar dan infrastruktur keuangannya. Saat ini, kedua aspek ini masih perlu banyak peningkatan untuk menarik lebih banyak investor.
Perlu Regulasi Ketat
Pemerintah juga perlu menyiapkan regulasi yang jelas, karena Investor internasional membutuhkan kepastian hukum sebelum menanamkan dananya di suatu negara. Indonesia perlu memastikan bahwa sistem hukumnya bisa dipercaya dan tidak bias, serta mampu memberikan perlindungan yang cukup bagi investor. Meskipun family office bisa meningkatkan investasi, ada risiko bahwa penerimaan pajak tidak akan maksimal. Jika dana hanya diputar di instrumen keuangan seperti saham dan surat utang, dampak terhadap perputaran ekonomi bisa terbatas dan penerimaan pajak dari sektor riil bisa menurun.
Pemerintah harus menetapkan regulasi yang ketat dan jelas untuk mengawasi setiap transaksi yang dilakukan oleh family office. Semua dana yang masuk harus dilaporkan dan diaudit secara berkala untuk memastikan tidak ada aktivitas ilegal seperti pencucian uang. Pembentukan badan pengawas independen yang khusus menangani family office dapat membantu memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Badan ini bisa bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan audit dan inspeksi rutin.
Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain dan organisasi internasional dalam berbagi informasi terkait keuangan dan pajak. Dengan begitu, setiap transaksi yang mencurigakan dapat segera diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Selain itu, adanya Automatic Exchange of Information (AEoI) dan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) juga bisa membantu dalam hal ini.
Pemerintah harus mendorong family office untuk berinvestasi di sektor riil seperti pembangunan pabrik, infrastruktur, dan proyek-proyek hijau. Dengan begitu, dampak positif terhadap perputaran ekonomi akan lebih signifikan daripada jika dana hanya diputar di instrumen keuangan seperti saham dan surat utang. Memberikan insentif pajak yang tepat untuk investasi di sektor-sektor strategis bisa menjadi cara efektif untuk menarik dan mengarahkan investasi ke area yang memberikan manfaat maksimal bagi ekonomi Indonesia. Insentif ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi potensi penerimaan pajak secara keseluruhan.
Untuk menarik lebih banyak investor, Indonesia perlu meningkatkan kualitas hidup dan konektivitas. Hal ini termasuk memperbaiki infrastruktur transportasi, layanan kesehatan, dan pendidikan. Dengan demikian, investor akan merasa lebih nyaman dan yakin untuk menanamkan dananya di Indonesia.
Family office bisa menjadi solusi inovatif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan penerimaan pajak. Namun, tantangan dan risiko yang ada tidak boleh diabaikan. Dengan menerapkan strategi mitigasi risiko yang tepat, Indonesia dapat memastikan bahwa skema ini memberikan manfaat maksimal tanpa menimbulkan masalah serius. Pengawasan ketat, regulasi yang jelas, dan kerjasama internasional adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. Dengan begitu, family office tidak hanya akan menarik investasi besar tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global.
Dengan langkah-langkah mitigasi risiko yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi penuh dari family office untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan penerimaan pajak, sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan negara. *) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi
Oleh : Rivka Mayangsari, Pemerhati Kesehatan Masyarakat Di awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen yang kuat untuk…
Oleh : Kenzo Malik, Pengamat Sosial Budaya Judi daring atau judi online tidak lagi sekadar menjadi persoalan moral,…
DEMI KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN BURUH: Mendesak Revisi Menyeluruh atas Sistem Outsourcing Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom UPN Veteran Jakarta Sistem…
Oleh : Rivka Mayangsari, Pemerhati Kesehatan Masyarakat Di awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen yang kuat untuk…
Oleh : Kenzo Malik, Pengamat Sosial Budaya Judi daring atau judi online tidak lagi sekadar menjadi persoalan moral,…
DEMI KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN BURUH: Mendesak Revisi Menyeluruh atas Sistem Outsourcing Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom UPN Veteran Jakarta Sistem…