Pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sangat penting untuk mewariskan kelestarian lingkungan buat anak cucu. Namun sayangnya, kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah masih rendah dan bahkan sampah yang dibuang hanya cukup ditmbun. Hal ini tentu saja menuai banyak masalah.
Dr Esrom Hamonangan, ahli pengelolaan kualitas udara yang juga beraktivitas di Komnas Ham mengatakan, mengurangi timbulan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti merancang dan merencanakan proses industrialisasi produk dengan material (produk dan kemasan yang sesedikit mungkin) berpotensi menjadi sampah dan mengembangkan pola konsumsi secara menyeluruh, global dan holistik dalam lingkup makro kemudian diturunkan menjadi berbagai kegiatan teknis pada tingkat mikro. “Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim,”ujarnya di Jakarta, Jum’at (14/6).
Sementara Ahmad Safrudin, founder Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC) mengungkapkan, sebagian besar perusahaan belum mematuhi ketentuan penyusunan roadmap pengurangan sampah. Disampaikannya, perusahaan manufaktur, retail dan HOREKA (Hotel, REstoran dan Katering) dimandatkan menyusun roadmap pengurangan sampah sebagaimana yang diatur PermenLHK No 75/2019. Demikian halnya provinsi dan kabupaten/kota juga belum menyusun rencana aksi penanganan sampah yang selaras dengan aksi pengurangan sampah.
Prof Minoru Fuji meyampaikan, penanganan sampah melalui produksi dan pemanfaatan plastik Netral Karbon atau LCCN (Lifecycle Carbon Neutral) merupakan metode pengolahan sampah dengan emisi polusi udara, GRK dan limbah berbahaya yang rendah”. “Meningkatnya penggunaan teknologi LCCN Ready (waste to steam) di Jepang, Eropa dan Korea telah menghasilkan manfaat lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Dengan metode LCCN dimana limbah domestik dan industri dikumpulkan, dan diangkut ke lokasi site LCCN di industri kompleks, sehingga CCU (Carbon Capture and Utilization) akan lebih mudah diterapkan,”jelasnya.
Pengolahan sampah dengan basis LCCN mengolah semua jenis sampah melalui proses panas yang dihasilkan dengan tujuan menghasilkan uap (steam) atau listrik sebagai pilihan. Lalu berbagai senyawa kimia dan residu termasuk CO2 yang dihasilkan akan diproses lebih lanjut untuk diinjeksikan kembali ke dalam steam atau proses produksi tenaga listrik dalam rangka meningkatkan efektivitas produksi melalui konservasi energi.
Hal ini berbeda dengan proses produksi RDF dan ITF yang masih menghasilkan residu padat, cair dan gas termasuk CO2 yang akan membebani lingkungan dalam bentuk pencemaran air, sisa limbah dan pencemaran udara serta GRK yang menjadi ancaman bagi krisis iklim. Dan masih membebani TPA dengan residu padat.
Dr Novrizal Tahar, Direktur Penanganan Sampah KLHK menamhahkan, pengolahan sampah berbasis LCCN dapat menjadi solusi pada less landfill policy”. Less landfill policy adalah andalan waste management KLHK dalam rangka menekan 40 juta ton sampah pada 2030. Climate crisis, biodiversity depletion dan environmental pollution yang kita hadapi saat ini a.l. harus diatasi dengan waste management melalui scenario pengurangan sampah pada tataran pencegahan dan scenario pengolahan sampah pada tataran penanganannya.
Scenario pengolahan sampah mencakup reuse, recycle, energy recovery, landfill dan unmanaged landfill. Less landfill policy bisa mencakup waste to energy (electricity, steam, RDF), selain pada sanitary landfill dapat juga menghasilkan energy (gas metan, CH4). Waste to steam yang dibahas dalam diskusi public “Toward Carbon Neutral Plastic Production and Utilization, The Most Efficiency Urban Waste to Energy” yang diselenggarakan hari ini adalah bentuk nyata pengolahan sampah berbasis LCCN ini. Harapannya, rekomendasi diskusi mampu menjadi terobosan dalam menciptakan Carbon netral dan sampah plastik netral pada produksi dan pemanfaatan plastik sehingga tidak lagi menjadi beban lingkungan hidup, social dan ekonomi.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…