Rilis dan Data Inflasi AS Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/5) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup menguat 96,07 poin atau 1,36% ke posisi 7.179,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,81 poin atau 0,99% ke posisi 901,39.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin menjelaskan, bursa regional Asia cenderung bergerak mixed, seiring sikap pelaku pasar yang merespons pernyataan ketua The Fed Jerome Powell sehubungan dengan rilis United States Producer Prices atau US PPI Final Demand bulanan yang naik dari sebelumnya minus 0,1 persen (mtm) menjadi 0,5% (mtm).

Adapun, US PPI Final Demand secara tahunan naik dari sebelumnya 1,8% (yoy) menjadi 2,2% (yoy) dan mengungkapkan hasil ini tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tapi hasilnya beragam. Sehingga, pelaku pasar optimistis tidak akan menaikkan suku bunga acuannya, dimana sebelumnya Powell juga mengulangi bahwa saat ini bukan tentang menaikkan suku bunga tapi sampai kapan suku bunga saat ini dipertahankan.

Pada Rabu (15/5) malam waktu Indonesia, AS akan melaporkan data inflasi yang diproyeksikan masih di atas level 3% dari sebelumnya pada Maret 2024 berada di level 3,4%. Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia periode April 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3,56 miliar. Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 2,43%, diikuti sektor keuangan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik 0,93% dan 0,70%. Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor industri turun paling dalam minus 0,23%, diikuti sektor properti dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,19% dan 0,05%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, SOLA, NASI, CHEM dan PTRO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TAXI, KICI, TAPG, PICO dan MPXL. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.123.351 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,04 miliar lembar saham senilai Rp12,01 triliun. Sebanyak 296 saham naik, 257 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain, indeks Nikkei menguat 29,59 poin atau 0,08% ke 38,385,69, indeks Shanghai melemah 28,87 poin atau 0,82% ke 3.119,89, dan indeks Strait Times menguat 23,93 poin atau 0,72% ke 3.289,41. Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

BERITA TERKAIT

Gandeng Mitra Untuk Investasi - BPKH Perluas Pemanfaatan Ekosistem Haji Untuk Kemaslahatan

Menjadi negara dengan populasi masyarakat muslim terbesar di dunia, tren pertumbuhan angka haji tiap tahunnya terus meningkat. Apalagi bicara bisnis…

Dengan Managed Services - Bantu Tingkatkan Efisiensi Operasional, Jaringan, dan Keamanan

Dalam lanskap bisnis yang terus berubah, efisiensi operasional menjadi kunci kesuksesan. Untuk menjawab kebutuhan ini, FDS PAC Group menawarkan pandangan…

Bisnis Otomotif Lesu - Pembiayaan Baru Adira Finance Menyusut 9%

Kuartal tiga 2024, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan baru sebesar 9% y/y menjadi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Gandeng Mitra Untuk Investasi - BPKH Perluas Pemanfaatan Ekosistem Haji Untuk Kemaslahatan

Menjadi negara dengan populasi masyarakat muslim terbesar di dunia, tren pertumbuhan angka haji tiap tahunnya terus meningkat. Apalagi bicara bisnis…

Dengan Managed Services - Bantu Tingkatkan Efisiensi Operasional, Jaringan, dan Keamanan

Dalam lanskap bisnis yang terus berubah, efisiensi operasional menjadi kunci kesuksesan. Untuk menjawab kebutuhan ini, FDS PAC Group menawarkan pandangan…

Bisnis Otomotif Lesu - Pembiayaan Baru Adira Finance Menyusut 9%

Kuartal tiga 2024, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan baru sebesar 9% y/y menjadi…