NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Remala Abadi Tbk (DATA) langsung tancap gas ekspansi bisnisnya. Emiten jasa internet ini bakal mengambil alih 850 lembar saham FMI menggunakan dana senilai Rp19,97 miliar yang diambil dari hasil IPO (Initial Public Offering)."Rencananya kami akan ambil alih saham FMI sebanyak 850 saham atau sama dengan 85 persen dari seluruh modal ditempatkan atau disetor penuh FMI," kata Direktur Utama DATA, Richard Kartawijaya di Jakarta, kemarin.
Setelah transaksi itu selesai, maka DATA akan menjadi pemegang saham pengendali dari FMI. Nantinya, dengan menjadi pemegang saham pengendali FMI, perseroan memitigasi ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam melakukan distribusi kepada para pelanggan. Dikutip dari prospektusnya, perseroan sudah melakukan pembayaran uang muka Rp25 miliar berdasarkan Pengikatan Pengoperan Hak Atas Saham FMI.
Kemudian sisa pembayaran senilai Rp19,97 miliar harus DATA bayarkan paling lambat pada tanggal penandatanganan akta pemindahan hak atas saham-saham FMI.DATA akan menandatangani akta itu maksimal 1 bulan setelah tanggal pencatatan. FMI adalah perusahaan yang menawarkan layanan infrastruktur telekomunikasi yang sudah berjalan sejak 2009. Dengan basis di Jabodetabek, FMI memiliki jaringan fiber optik 1.300 kilometer (KM).
Sepanjang 2024, DATA berharap untuk memperluas jaringan optik fiber hingga 10.000 kilometer (KM) di area Jawa sampai dengan Bali. Untuk sekarang, jaringan optik fiber DATA telah mencapai 8.500 KM. "Kami akan memperbanyak jumlah fiber optic yang sudah ada, memperbanyak jumlah pelanggan, juga akan sangat fokus dalam lingkup bisnis [klien] kami: korporasi, pemerintah, dan perumahan," kata Richard.
Saat ini, jaringan Remala Abadi sudah tersebar di Jabodetabek, dengan lebih dari 170.000 fiber access terminal dan 130.000 homepass yang sudah terpasang. Itu telah menghubungkan lebih dari 15.000 rumah, 6.000 perkantoran, dan 70%pusat data di Jabodetabek. Pada aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan melepas 275 juta saham atau 20% saham. Dengan harga penawaran final Rp188, perseroan menghimpun dana IPO senilai Rp51,70 miliar.
Di luar kebutuhan akuisisi saham FMI, berikut ini alokasi penggunaan dana IPO DATA lainnya: - Rp26,88 miliar untuk pembelian aset, yang mencakup: Rp16,91 miliar untuk membeli aset tetap DWDM (Dense Wavelength-Division Multiplexing). Rp6,23 miliar untuk membeli tiang jaringan fiber optic. Rp2,77 miliar untuk membeli kabel fiber optic. Rp976,69 juta untuk membeli dua aset tetap, berupa tanah dan bangunan serta ruko yang berlokasi Ciputat dan Cibinong. - Sisanya untuk modal kerja, seperti pemasaran dan promosi.
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…