Generasi Muda Didorong Berinovasi Ciptakan Produk Kreatif

NERACA

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong generasi muda terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk kreatif sehingga mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan visinya untuk ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Sandiaga mengedepankan penciptaan lapangan kerja hingga harga bahan pokok terjangkau.

“Tadi kita bertukar pikiran secara komprehensif terkait bagaimana membangun Indonesia ke depan untuk menggapai Indonesia Emas 2045 melalui kebijakan kepada ekonomi hijau. Generasi muda mampu menciptakan inovasi-inovasi termasuk produk-produk kreatif yang akan menambah peluang desa wisata untuk mencapai kemakmuran,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan hal tersebut menjadi fokus dalam visi ekonominya untuk menjawab keluhan masyarakat. Sandiaga mengatakan kerja mudah dan harga murah menjadi isu utama yang disampaikan masyarakat di lebih dari 2.000 titik kunjungannya ke pelosok Nusantara.

"Ini yang menjadi keluhan, jadi fokus dari visi saya untuk Indonesia pada 2024 adalah kerja mudah-harga murah. Dan dengan ekonomi yang fokus kepada ekonomi hijau, di mana ekonomi ini adalah memberdayakan UMKM lewat kewirausahaan, maka kita akan mampu mencapai pertumbuhan yang dibutuhkan," jelas Sandiaga. 

Sandiaga juga menjelaskan gagasan ini bahwa visi ekonomi tentang penciptaan lapangan kerja, kerja mudah, menjaga stabilitas harga-harga, sehingga harga-harga murah, ini bisa dicapai. Jadi ini yang akan pihaknya fokuskan ke depan.

"Dan ternyata memang pemikiran ekonomi kita yang dibutuhkan sekarang adalah ekonomi yang sehari-hari dibutuhkan oleh masyarakat, apa itu? Lapangan kerja dan harga-harga yang terjangkau," kata Sandiaga.

Lebih lanjut, Pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) tidak hanya upaya yang bersifat tradisional dan konservatif. Kini, sudah mulai banyak anak muda kreatif yang mampu menjalankan usaha dengan menghasilkan berbagai produk yang unik dan inovatif. Unit usaha yang dijalankan tersebut, juga telah memiliki identitas branding yang terkonsep dengan baik.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) turut beperan aktif memberikan wadah pengembangan bagi para anak muda yang menjadi pelaku IKM, khususnya yang berbasis sektor kreatif.

Sebelumnya, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita pun memaparakan bahwa di masa-masa yang penuh dengan tantangan isu global seperti ancaman resesi, krisis energi, serta ketegangan geopolitik, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di angka 4,94 persen pada triwulan III tahun 2023. Optimisme ini pun tercermin dari kinerja sektor industri manufaktur, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,20 persen pada periode yang sama.

“Sementara itu, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada November 2023 berada pada angka 52,43%, yang berarti bahwa industri berada dalam posisi ekspansif. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi usaha di Indonesia cenderung stabil dan meningkat, dengan pelaku industri yang semakin optimis dengan kondisi usaha pada enam bulan ke depan,” papar Reni.

Reni juga menyampaikan bahwa sektor industri kreatif memiliki kinerja yang baik. Terlihat dari realisasi nilai tambah industri kreatif yang mencapai Rp1,05 triliun pada triwulan III-2023, atau telah mencapai 82,1 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp1,28 triliun. Selain itu, kinerja ekspor industri kreatif pada triwulan III-2023 mencatat nilai sebesar USD17,4 miliar, dengan subsektor fesyen menyumbang hingga USD9,88 miliar dan subsektor kriya menyumbang USD6,26 miliar.

“Ini merupakan sebuah capaian yang membanggakan dan menunjukkan bahwa prospek industri kreatif di Indonesia semakin besar, dan kami harap pembinaan yang kami berikan melalui program ini dapat menggugah peserta agar dapat menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh, menjaga jaringan informasi dan komunikasi antar peserta dan narasumber, serta menjadi penggerak ekonomi di tengah masyarakat dan menjadi contoh bagi pelaku industri fesyen dan kriya,” imbuh Reni.

Sebelumnya, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Siti Azizah pun mengungkapkan, industri kreatif di Indonesia telah berkembang menjadi industri yang sangat potensial. Kekuatan industri kreatif, khususnya kerajinan didukung dengan sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya nusantara, dan kearifan lokal dalam bentuk keahlian para perajin.

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Usaha Air Minum Didorong Hasilkan Produk Berkualitas dan Higienis

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong agar pelaku usaha air minum dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis untuk menjaga dan…

Terbukti, Produk Impor Ilegal Matikan Sektor UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan banjirnya produk impor ilegal di pasar domestik mengakibatkan sektor usaha mikro…

Presiden Jokowi Tekankan Peluang Ekonomi Hijau Kelapa Bernilai Tambah

NERACA Surabaya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama padaindustri kelapa. Ke depannya,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Usaha Air Minum Didorong Hasilkan Produk Berkualitas dan Higienis

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong agar pelaku usaha air minum dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis untuk menjaga dan…

Terbukti, Produk Impor Ilegal Matikan Sektor UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan banjirnya produk impor ilegal di pasar domestik mengakibatkan sektor usaha mikro…

Presiden Jokowi Tekankan Peluang Ekonomi Hijau Kelapa Bernilai Tambah

NERACA Surabaya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama padaindustri kelapa. Ke depannya,…