NERACA
Jakarta- Banyak menggarap proyek besar yang diyakini bakal mendongkrak laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) hingga 30% PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi optimisme pelaku pasar bahwa kinerja emiten tambang emas dan tembaga ini bakal tumbuh positif. Bahkan analisis memprediksi kinerja MDKA bakal cemerlang seiring dengan pemulihan permintaan China dan ekspektasi penurunan suku bunga.
Riset RHB Sekuritas di Jakarta, kemarin menyebutkan, MDKA memiliki tantangan terkait dengan produksi tembaga dan upaya meningkatkan margin di segmen nikel. Fluktuasi harga jual komoditas tetap menjadi faktor utama yang akan menentukan kinerja MDKA. Meski demikian, menurur riset RHB Sekuritas percaya bahwa MDKA akan berada dalam posisi yang lebih baik mulai semester II/2024.
RHB Sekuritas memperkirakan akan adanya perubahan positif dalam harga komoditas pada di paruh kedua. Hal itu didasari oleh permintaan yang lebih baik yang sebagian didukung oleh perbaikan dalam ekonomi global yang dapat menghasilkan sentimen lebih baik untuk harga komoditas secara keseluruhan, terutama di China sebagai pusat komoditas logam. Lebih lanjut, riset menyebutkan ada beberapa potensi kenaikan yang dapat mendukung sentimen di masa depan. Sentimen itu terkait dengan kontribusi pendapatan dari tiga pabrik peleburan yang beroperasi pada kuartal III/2023.
Kemudian terkait dengan kontrak penambangan nikel, MDKA telah mulai menyediakan bahan baku bijih nikel ke jalur peleburan yang berarti harga yang lebih baik daripada membeli dari sumber eksternal. Faktor-faktor potensial lainnya akan berasal dari penurunan suku bunga dan prospek yang lebih baik untuk permintaan logam dasar secara keseluruhan.
Sebagai informasi, pada kuartal IV/2023, MDKA berhasil memproduksi 29.507 troy ounce emas dengan harga jual rata-rata US$1.931 per troy ounce. Selain itu, perseroan juga melaporkan produksi tembaga sebesar 12.706 ton sepanjang tahun 2023. Biaya tunai untuk produksi tembaga adalah US$3,74 per pon, dengan harga jual rata-rata US$8,578 per ton.
Pada kuartal IV/2023, MDKA mencatatkan produksi tembaga sebesar 3.397 ton dengan biaya tunai US$3,21 per pon dan harga jual rata-rata US$8,169 per ton. MDKA juga mencatat produksi nikel sebesar 95.450 ton sepanjang tahun 2023, yang terdiri dari 65.117 ton nikel dalam bentuk NPI dan 30.333 ton nikel dalam nikel matte. Pada kuartal IV/2023, produksi nikel mencapai 34.825 ton, terdiri dari 22.141 ton nikel dalam NPI dan 12.684 ton nikel dalam matte.
Disebutkan, beberapa proyek milik MDKA telah mencapai perkembangan signifikan. Proyek Emas di Pani, Gorontalo telah berhasil menyelesaikan studi kelayakan pada kuartal IV/2023. Saat ini, kegiatan konstruksi sedang berlangsung untuk operasi pelindian timbunan awal, dengan target untuk memulai operasi proyek pada akhir tahun 2025. Selanjutnya, proyek tembaga juga mengalami kemajuan dengan dilakukannya program pengeboran yang ditujukan untuk mengevaluasi potensi mineralisasi tembaga emas yang dapat dieksploitasi secara terbuka. (bani)
Ramaikan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT FKS Food Sejahtera yang terdaftar…
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Ramaikan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT FKS Food Sejahtera yang terdaftar…
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…