PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun menurun ke posisi 5,5 sampai 5,75% pada akhir tahun 2024. Untuk akhir tahun 2023 ini, yield SBN tenor 10 tahun diproyeksikan turun di kisaran 6 sampai 6,2%.“Untuk pasar obligasi, kami masih melihat positive outlook sampai akhir tahun ini dan tahun depan,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana dalam Media Gathering di Jakarta, kemarin.
Oki menjelaskan, beberapa katalis positif, di antaranya tingkat suku bunga global yang sudah mendekati peak level, dan diperkirakan mengalami tren penurunan pada tahun 2024. Dari dalam negeri, fundamental ekonomi Indonesia yang terus membaik, seperti angka inflasi yang akan bisa dijaga di kisaran target Bank Indonesia (BI) yaitu 2 sampai 4%, serta pertumbuhan ekonomi yang masih solid di atas 5%.
Selain itu, cadangan devisa Indonesia yang masih tinggi dan konsolidasi fiskal yang lebih cepat. Lebih lanjut, Oki menyebut katalis lainnya yaitu terus berkurangnya dominasi investor asing seiring adanya dukungan dari investor domestik, baik institusi maupun ritel yang semakin besar di pasar obligasi dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah bilang, terdapat modal asing masuk bersih senilai Rp60,67 triliun ke pasar keuangan domestik sejak Januari hingga 12 Desember 2023 (year to date/ytd).“Arus modal asing tersebut didorong investasi masuk di pasar SBN senilai Rp76,33 triliun (ytd),” ujar Sri Mulyani.
Dia mengatakan, pasar SBN domestik berada pada tren positif dan stabil di tengah kondisi pasar keuangan global yang masih cenderung volatile, sehingga yield SBN tenor 10 tahun pun membaik menjadi 6,74% pada 13 Desember 2023, dari 7,22% pada 24 Oktober 2023, yang sejalan dengan penurunan yield obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun.
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…