NERACA
Jakarta-Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengapresiasi kebijakan PT Pertamina (Persero) dalam menerapkan green shipping. Menurutnya, green shipping yang dilakukan melalui PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, merupakan kebijakan positif dan langkah maju perusahaan menuju penerapan Environmental Social Governance (ESG) dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Yang dilakukan Pertamina ini adalah langkah majulah, sudah mengarah pada tuntutan konsep ESG. Jika kebijakan ini konsisten dilakukan, tentu mendukung NZE,” kata Trubus kepada media hari ini.
Trubus berharap, agar kebijakan tersebut harus terus berjalan dengan konsisten. Dengan demikian, langkah maju yang dilakukan saat ini tidak sia-sia di masa datang. Sebab, tuntutan terhadap lingkungan hidup yang sehat akan semakin kuat menjadi budaya masyarakat internasional.
Agar kebijakan tersebut mampu mendukung program Net Zero Emission (NZE) pada 2060, Trubus menegaskan harus menjadi kultur perusahaan. Apalagi, Pertamina sendiri melalui PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, sudah memiliki peta jalan green shipping.
Setelah itu, harus ditentukan regulasi yang disepakati bersama bahwa kebijakan green shipping ini adalah kebijakan jangka panjang. “Komitmen itu harus clear dulu di tingkat leader sehingga mereka memiliki konsistensi menjalakan kebijakan tersebut sampai kapan pun,” ujarnya.
Di sisi lain, Trubus mengatakan, dengan penerapan green shipping sebagai bagian ESG perusahaan, Pertamina akan sangat diuntungkan, terutama dalam konteks keberlanjutan. Pasalnya, hal tersebut akan berkaitan dengan faktor public trust dan transactional trust. “Apalagi, green shipping bisa berhubungan dengan perusahaan lain di luar negeri,” kata dia.
Dalam kaitan itu pula, Trubus berharap, konsep green shipping yang diterapkan Pertamina bisa menjadi role model dan referensi bagi perusahaan besar lainnya, termasuk BUMN.
Dalam menjalankan operasionalnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) memang melakukan program yang disebut green shipping. Program tersebut fokus pada aspek pembangunan dan pengelolaan kapal yang ramah lingkungan. Program ini bertujuan untuk mengurangi gas buang kapal. Kapal yang dimiliki PIS menggunakan bahan bakar low sulfur dan dilengkapi dengan instalasi peralatan yang bisa membantu menurunkan serta menghalangi gas buang kapal tersebut.
Selain pemanfaatan teknologi, PIS juga menerapkan energi efisiensi dengan mengurangi waktu berlabuh kapal untuk meminimalisasi emisi. Komitmen menurunkan emisi gas buang dijalankan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI), yang saat ini sudah dilakukan kajian terhadap kapal milik PIS. fba
NERACA Jakarta – realme resmi meluncurkan realme 14 Series 5G di Indonesia. Mengusung tema “Performance Beyond Limits”, realme 14 5G…
NERACA Jakarta: Astra dan Toyota memperkuat kemitraan strategis dan memperluas kolaborasi di bisnis mobil bekas (used car) di Indonesia…
NERACA Depok - Meski Kota Depok semakin minim potensi lahan pertanian untuk produksi Bahan Pokok Pangan (BPP), tetapi punya potensi…
NERACA Jakarta – realme resmi meluncurkan realme 14 Series 5G di Indonesia. Mengusung tema “Performance Beyond Limits”, realme 14 5G…
NERACA Jakarta: Astra dan Toyota memperkuat kemitraan strategis dan memperluas kolaborasi di bisnis mobil bekas (used car) di Indonesia…
NERACA Depok - Meski Kota Depok semakin minim potensi lahan pertanian untuk produksi Bahan Pokok Pangan (BPP), tetapi punya potensi…