NERACA
Jakarta – Di penghujung akhir tahun 2023, emiten jasa tambang PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) menandatangani kontrak baru dengan PT Bosowa Mining dengan nilai kontrak Rp 439 miliar. Kontrak tersebut untuk mengelola tambang nikel ore yang berada di Lokasi Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Diharapkan dengan adanya tambahan kontrak tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap revenue di pertengahan triwulan II tahun depan. Manajemen menambahkan, dampak terhadap proyeksi revenue akan terefleksi di tahun 2024 dan ditargetkan mulai berproduksi di bulan Mei 2024.
Sementara itu, perseroan terus melakukan upaya perbaikan terhadap kinerja operasional dengan efisien di berbagai departemen terkait. Kontraktor tambang dan penyedia rental peralatan pertambangan, Ulima Nitra (UNIQ) membukukan penjualan bersih Rp 410,72 miliar sampai dengan kuartal III-2023. Jumlahnya naik 40% dari Rp 293,40 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Selain itu, perseroan mencetak laba tahun berjalan Rp 30,99 miliar per 30 September tahun ini. Melonjak dua kali lipat lebih atau 117% dari Rp 14,26 miliar di Januari-September tahun lalu. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp30 miliar. Sementara penjualan perseroan ditargetkan mencapai Rp500 miliar di akhir tahun.“Kami optimistis untuk mencapai target Rp500 miliar hingga akhir tahun, serta target bottom line sebesar Rp30 miliar,” kata Direktur UNIQ, Ulung Wijaya.
UNIQ merupakan perusahaan jasa pinjaman alat dan kontraktor terutama di pertambangan, minyak, gas, dan konstruksi. Pelanggan Ulima Nitra saat ini antara lain, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Medco E&P Indonesia, Conocophillips, dan PT Pertamina Gas. Ke depan, Ulung optimistis terhadap prospek usaha jasa pertambangan dan penyewaan alat berat pertambangan. Hal itu sebagai dampak dari pemulihan ekonomi dunia dan mulai stabilnya harga komoditas dunia.
Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Maret 2021. Pada penawaran umum perdana UNIQ melepas 300 juta saham dengan nilai nominal Rp2 per saham dan harga penawaran saham Rp118. Dengan demikian, UNIQ meraih dana segar dari aksi IPO sebesar Rp35,4 miliar. Selain itu, perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi perjanjian utang dengan opsi konversi bersamaan dengan aksi IPO itu. Dengan rincian, senilai Rp40 miliar oleh PT Surya Fajar Capital Tbk sebesar 233.050.800 saham dan PT Surya Fajar Corpora sebesar 105.932.200 saham yang akan dilaksanakan pada tanggal penjatahan atau seluruhnya setara dengan 10,80% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…