Kantongi IUP Seluas 5.060 Hektar - Indo Tambangraya Targetkan Beroperasi di 2024

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan produksi batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terus mengembangkan tambang-tambang baru yang dimiliki, salah satunya adalah PT Graha Panca Karsa (GPK). Konsesi ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total area seluas 5.060 hektar.

Direktur Utama ITMG, Mulianto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, sejak tahun 2022 lalu sampai dengan triwulan ketiga tahun 2023, GPK telah melakukan beberapa persiapan guna memulai operasi tambang di tahun 2024, di antaranya pembersihan lahan dan persiapan area pelabuhan dan jalan angkut, memulai kegiatan pengeboran untuk pengambilan sampel geoteknik, melakukan desain teknik, fabrikasi dan menentukan lokasi penambangan yang potensial.“Kegiatan persiapan akan terus dilakukan hingga GPK memulai produksi batu bara pada tahun 2024,”ujarnya.

Disampaikannya, batu bara dari GPK akan meningkatkan volume produksi ITMG secara keseluruhan serta memperkaya kualitas batu bara yang dimiliki.“Kami semakin dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam,” kata dia.  

Dia juga menyampaikan, dalam sembilan bulan tahun 2023, volume produksi ITMG mencapai 13,4 juta ton, naik  dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini melampaui target, didukung kondisi cuaca yang bersahabat dan manajemen operasional yang efektif Sedangkan target produksi sepanjang tahun 2023 sebesar 16,9 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton.“Dari target volume penjualan tersebut, 77% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 23% sisanya mengacu pada indeks harga batu bara,” pungkas dia.

Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batu bara sebanyak 16,9 juta ton. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menyiapkan sejumlah strategi seperti mengembangkan tambang-tambang baru. Di tengah harga acuan batu bara global yang cenderung menurun, ITMG membukukan pendapatan bersih sebesar US$1,8 miliar pada sembilan bulan pertama 2023. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar US$ 405 juta. 

Perseroan juga menargetkan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton di akhir tahun ini. Dari target volume penjualan tersebut, sebesar 77% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 23% sisanya mengacu pada indeks harga batu bara.

Hingga September 2023, ITMG mencatat volume penjualan sebanyak 15,3 juta ton yang dipasarkan ke China sebanyak 5,4 juta ton, Indonesia 3,6 juta ton, Jepang 1,9 juta ton, Filipina 1,2 juta ton, Thailand 0,8 juta ton, serta negara-negara lain di Asia Pasifik dan Eropa.

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…