Era Media Sejahtera Cetak Laba Tumbuh 39,98%

NERACA

Jakarta – Di kuartal tiga 2023, PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) mencatatkan kenaikan laba bersih 39,98% menjadi Rp7,45 miliar dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp5,32 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten penyedia jasa periklanan dan konsultasi manajemen juga membukukan kenaikan pendapatan bersih 430,43% yoy menjadi Rp136,91 miliar dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp25,81 miliar. Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan perseroan ditopang dari jasa periklanan sebesar Rp96,97 miliar dan jasa konsultasi sebesar Rp39,94 miliar. Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan DOOH ikut melonjak menjadi Rp120,16 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp12,14 miliar. Alhasil, laba bruto perseroan naik 22,59% menjadi Rp16,74 miliar, dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp13,66 miliar.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode DOOH tercatat melonjak 83% yoy menjadi Rp20,15 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp3,42 miliar. Berdasarkan neraca, total aset DOOH melonjak 206,99% menjadi Rp247,56 miliar hingga 30 September 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp80,64 miliar.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp23,14 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp16,21 miliar. Ekuitas juga naik menjadi Rp247,56 miliar dibanding posisi Desember 2022 sebesar Rp80,64 miliar. Sebagai informasi, PT Era Media Sejahtera Tbk resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 8 Mei 2023. Perseroan menargekan pendapatan Rp154 miliar sepanjang 2023 usai melakukan IPO.

Direktur Utama DOOH Doni Teguh Pribadi mengatakan setelah melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO, pihaknya akan melakukan ekspansi secara global ke beberapa negara Asia. Pihaknya akan mengembangkan aplikasi untuk media ads. "Setelah IPO, memang penggunaan dana IPO ini 90% untuk meodal kerja dan juga pembelian aset. Ke depannya kami akan mencapai global, kerja sama bukan hanya lokal tapi luar negeri," kata Doni.

Sementara itu, di dalam negeri pihaknya akan mencoba untuk mendistribusikan iklan di moda transportasi umum seperti kereta api, bus, hingga pesawat terbang. Saat ini, Doni menyebut DOOH telah memiliki klien besar mulai dari Pertamina, Bank Mandiri, Mayora Indah, Bintang Toedjoe, Kapal Api, hingga Telkom. "Pendapatan kami di 2022 tumbuh lebih dari 20%. Harapan kami setelah IPO, pertumbuhan pendapatan bisa naik double menjadi 40% atau Rp154 miliar," ujar Doni.

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…