Pertimbangkan Opsi Lain - Darma Henwa Belum Eksekusi Right Issue

NERACA

Jakarta – Aksi korporasi PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue belum dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Agustus 2022.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Darma Henwa, Ahmad Hilyadi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan menyampaikan belum melaksanakan PMHMETD yang telah memperoleh persetujuan RUPSLB pada 19 Agustus 2022.

Dijelaskannya, belum terlaksananya rights issue disebabkan oleh langkah DEWA yang mengkaji kembali opsi-opsi yang terbaik sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan pendanaan.  Selain itu, dia memastikan belum dilaksanakannya rights issue yang telah mendapat persetujuan RUPS tidak berdampak terhadap kegiatan operasional DEWA. Aksi pencarian dana yang belum terlaksana ini juga dia sebut tidak berdampak pada kelangsungan usaha DEWA. 

Meski demikian, PMHMETD yang belum terlaksana membuat Darma Henwa tidak bisa memperbaiki rasio liabilitas terhadap ekuitasnya. Sebagaimana diketahui, RUPSLB Darma Henwa pada 19 Agustus 2022 menyetujui pelaksanaan rights issue dengan penerbitan saham baru dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2015, DEWA dapat melaksanakan PMHMETD dengan ketentuan jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan antara tanggal persetujuan RUPS sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau sampai 19 Agustus 2023. 

DEWA berencana menggunakan dana rights issue untuk membayarkan utang sehubungan dengan kegiatan operasional. Penambahan modal diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan perbaikan rasio liabilitas terhadap total ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER). Dengan belum dilaksanakannya PMHMETD tersebut, kami belum dapat memperbaiki rasio liabilitas terhadap ekuitas.

Disebutkan, aksi korporasi ini sempat disebut-sebut sebagai jalan masuk Grup Salim seiring dengan masuknya orang kepercayaan Anthoni Salim, Teguh Boentoro, dalam jajaran direksi DEWA.  Bergabungnya Teguh seolah mengingatkan pasar pada manuver Salim ketika mencaplok sebagian saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan juga anak usahanya PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) melalui skenario private placement. 

 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…