Semester pertama 2023, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mengantongi laba bersih Rp 264,35 miliar atau turun 13,67% dibandingkan laba dipriode yang sama tahun 2022 sebesar Rp306,23 miliar. Namun sebaliknya, pendapatan perseroan justri naik 38,82% menjadi Rp 7,09 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 5,11 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan perseroan ditopang dari penjualan mobil dan sepeda motor beserta suku cadangnya sebesar Rp6,96 triliun, diikuti oleh pendapatan asuransi sebesar Rp133,90 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp5 miliar.
Kata GM Corporate Communication & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita, penjualan mobil bekas MPMX pada semester I/2023 tercatat naik 13% secara tahunan. Pihaknya optimistis prospek bisnis mobil bekas akan cerah hingga akhir tahun.
Seiring kenaikan pendapatan, biaya pokok pendapatan MPMX juga ikut meningkat menjadi Rp6,46 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,66 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan terkerek 42,11% yoy menjadi Rp628,32 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp442,12 miliar.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode MPMX sebesar Rp1,54 triliun atau naik tipis 1,81% dibanding periode tahun sebelumnya Rp1,51 triliun. Secara neraca, total aset MPMX turun menjadi Rp8,55 triliun hingga 30 Juni 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp8,88 triliun. Liabilitas perseroan relatif stabil di kisaran Rp2,70 triliun, sedangkan ekuitas turun menjadi Rp5,85 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp6,18 triliun.
Sebagai informasi, pemegang saham pengendali MPMX merupakan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dengan kepemilikan 56,69% atau 2,53 miliar saham. Sementara itu, Sandiaga Uno tercatat masih menggenggam 21,50% saham Saratoga.
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…
Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial…
Danai pengembangan bisnis dan termasuk anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun. Dalam siaran…