Teguk Patok Harga IPO Rp 110 Per Saham

NERACA

Jakarta- PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Teguk resmi memulai penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.071.429.000 saham atau 30%. Masa penawaran umumnya pada 4-6 Juli 2023.

Dalam prospektus finalnya yang dirilis di Jakarta, kemarin, perseroan mematok harga penawaran Rp 110 per saham sehingga dana yang bakal diraih dari aksinya ini mencapai Rp 117,85 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Semesta Indovest Sekuritas. Adapun tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 10 Juli.

Secara bersamaan, Teguk juga menerbitkan 428.571.600 waran seri I secara gratis bagi pemegang saham baru. Setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 2 waran seri I. Setiap warannya memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru nantinya dengan harga pelaksanaan Rp 152.

Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 65,14 miliar. Pemegang saham TGUK sebelum IPO, yakni Maulana Hakim 0,48%, Najib Wahab Mauluddin 0,38%, dan PT Dinasti Kreatif Indonesia 99,05%.

Teguk hadir di tengah masyarakat sejak tahun 2018 sebagai pelopor bisnis food and beverage yang fokus menjual berbagai aneka minuman kekinian yang sedang hype, baik lokal maupun internasional. Teguk sudah memiliki 150+ gerai di seluruh Indonesia dan berhasil ekspansi ke New York, Amerika Serikat.

Seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sebesar 60% untuk belanja modal (capital expenditure) yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai baru sebanyak 125 gerai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dan sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja (working capital) perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan. Dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp12,644 miliar dari hasil penjualan sebesar Rp128,3 miliar.

Pasca IPO,perseroan janjikan bagi dividen 20% dari laba bersih. Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan dari waktu ke waktu, perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi hak rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.

 

BERITA TERKAIT

Gandeng Dewan Masjid Indonesia - BTN Dukung Inklusi Keuangan Lewat Solusi Digital

Seiring dengan aspirasi menjadi bank transaksional pilihan masyarakat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara konsisten membuka akses perbankan…

LPCK Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

NERACA Jakarta  –Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi usai Anand Kumar dan…

Reaksi Sahamnya Disuspensi - Manajemen Hotel Fitra Bantah Ada Intervensi

NERACA Jakarta -Perdagangan sahamnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi lonjakan harga membuat reaksi manajemen PT Hotel…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Gandeng Dewan Masjid Indonesia - BTN Dukung Inklusi Keuangan Lewat Solusi Digital

Seiring dengan aspirasi menjadi bank transaksional pilihan masyarakat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara konsisten membuka akses perbankan…

LPCK Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

NERACA Jakarta  –Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi usai Anand Kumar dan…

Reaksi Sahamnya Disuspensi - Manajemen Hotel Fitra Bantah Ada Intervensi

NERACA Jakarta -Perdagangan sahamnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi lonjakan harga membuat reaksi manajemen PT Hotel…