NERACA
Sukabumi - Jelang Idul Adha 1444 Hijriyah, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menjamin hewan kurban yang dijual oleh para pedagang di wilayahnya tergolong aman. Meskipun di akui Fahmi, ada sejumlah hewan kurban, khususnya sapi yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan terkena Lumpy Skin Disease (LSD).
"Hasil pemantauan tadi dibeberapa titik penjual hewan kurban, semuanya aman. Dan untuk hewan yang sakit, sudah ditangani oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3)," ujar Fahmi usai melakukan pemantauan ke sejumlah lapak penyedia hewan kurban, Senin (26/6).
Fahmi juga mengungkapkan, jika tahun ini tingkat penjualan hewan kurban alami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Selain itu juga, masyarakat banyak yang berangkat melaksanakan ibadah haji. Sehingga, melakukan kurbanya di sana.
"Jadi, menurut analisis sementara teman-teman pedagang di beberapa titik yang saya datangi, dua faktor itu yang menyebabkan penjualan hewan kurban tahun ini menurun," kata Fahmi.
Tapi yang jelas, sambung Fahmi, keberadaan hewan kurban baik itu sapi atau pun domba cukup aman. Karena, dalam pemantauan tersebut, dilihat juga kondisi kesehatanya."Pemantauan ini juga untuk mengecek kondisi hewan kurban juga. Jadi, intinya aman," ungkap Fahmi.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), DKP3 Kota Sukabumi, drh. Riki Barata, mengatakan, hingga saat ini, ada sekitar 130 lapak dengan total 2200 hewan kurban sapi dan domba yang sudah dilakukan pemeriksaan. Termasuk, pemantauan dilakukan kepada hewan kurban yang baru didatangkan dari luar daerah Kota Sukabumi.
"Untuk sementara ini kami sudah melakukan pemantauan ke 130 titik penjual hewan kurban, dan hasilnya cukup aman," katanya.
Sedangkan untuk hewan kurban yang ditemukan terkena PMK dan LSD, Riki menjelaskan, ada 14 ekor sapi yang terkena virus. Yakni, 10 ekor sapi PMK dan sisanya LSD, semuanya sudah ditangani. Dimana, 4 ekor dinyatakan sembuh, 4 ekor langsung dilakukan pemotongan, dan sisanya sebanyak 6 sapi masih dilakukan isolasi.
"Jadi dari 14 sapi yang terkena virus PMK dan LSD itu, 4 sudah sembuh, enam masih di isolasi, dan empat lagi sudah dipotong, untuk memutus rantai penyebarannya," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Riki, pemantauan akan terus dilakukan hingga H-1 Idul Adha, hingga saat pemotongan nanti, agar benar-benar aman dikonsumsi."Kami terus lakukan pemantauan sampai satu hari jelang pelaksnaan Idul Adha nanti. Begitu juga kami akan lakukan pemantauan disaat pemotongan hewan kurban tersebut," bebernya.
Sementara itu, salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong, Iwan Hamid, mengakui jika tahun ini memang ada penurunan penjualan hewan kurban, sekitar 15 sampai 20 persen. Padahal, kondisi saat ini tergolong nyaman dibanding dengan tahun sebelumnya yang banyak penyakit PMK.
"Sebenarnya tahun ini masuk ke zona aman, dibanding dengan tahun lalu dengan munculnya PMK itu. Tapi, justru menurun pembelinya sekarang ini," akunya.
Iwan juga mengatakan, bisa saja faktor penurunan penjualan hewan kurban berdekatan dengan tahun ajaran baru, dan daya beli masyarakat menurun."Mudah-mudahan spirit pembeli bisa bertambah kedepanya," katanya.
Sampai saat ini, lanjut Iwan, dari stok sapi yang ada saat ini berjumlah 80 ekor sapi, baru terjual sekitar 85 persen."Kalau harga sapi sih saat ini masih dikisaran Rp15 juta sampai Rp45 juta. Mudah-mudahan kedepanya pembeli pada datang," pungkasnya. Arya
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…